يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
"Hendak mereka coba memperdayakan Allah dan orang-orang yang beriman..." (pangkal Ayat 9).
Dengan mulut yang manis, kecin dan yang murah, berlagak sebagai orang yang jujur, pura-pura sebagai orang yang beriman, fasih lidah berkata-kata, dihias dengan sabda Tuhan, sabda Rasul, supaya orang percaya bahwa dia bersungguh-sungguh.
"...padahal tidaklah yang mereka percayakan, kecuali diri mereka sendiri, dan tidaklah mereka rasakan" (ujung Ayat 9).
Sikap pura-pura itu sudah nyata tidak dapat memperdayakan Allah: niscaya Tuhan Allah tidak dapat dikicuh (ditipu). Mungkin sesama manusia dapat tertipu sementara tetapi akan berapalah lamanya? Tidaklah lama masanya mereka akan dapat melakukan berpura-pura itu, akhirnya kedok yang menutup muka mereka itu akan terbuka juga.
Mereka hendak memperdayakan Allah dan orang yang beriman padahal dengan tidak mereka sadari, mereka telah memperdayakan diri mereka sendiri. (HAMKA)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIM
ДуховныеTafsir AL QUR'AN ini ditulis oleh Almarhum Prof. Dr. Syaikh Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah atau yang biasa dipanggil Buya HAMKA. Beliau adalah salah satu Alim Ulama besar di Indonesia, yang menulis tafsir ini saat Beliau dipenjara oleh Pe...