TAFSIR QS (2) AYAT 57

30 0 0
                                    


Kemudian diperingatkan Tuhan pula nikmat lain yang telah diberikan kepada mereka:

وَ ظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَ السَّلْوَى
 
"Dan telah Kami teduhi atas kamu dengan awan dan telah Kami turunkan kepada kamu manna dan salwa. " (pangkal ayat 57).

Empat puluh tahun lamanya mereka tertahan di padang TIH, sebagai hukuman karena mereka tidak berani masuk ke negeri yang dijanjikan itu, sebagaimana kelak akan ada lagi ayat yang lain menjelaskannya. Tetapi sungguhpun 40 tahun dipadang-belantara kering itu, mereka selalu ditudungi dengan awan. 

Kalau tidaklah ada tudungan awan niscaya habis matilah mereka karena teriknya panas di padang pasir. Inilah suatu rahmat Tuhan lagi yang mereka terima, meskipun mereka di padang Tih itu sedang dihukum. Patutlah mereka mensyukurinya. Kemudian di masa itu juga mereka diberi makanan yang bernama manna dan salwa. Menilik arti saja, manna ialah karunia, salwa boleh diartikan penawar hati. Tetapi yang dimaksud ialah dua macam makanan enak yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka. 

Menurut riwayat lbnul Mundzir dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas, beliau berkata bahwa manna adalah suatu makanan manis, berwarna putih yang mereka dapati tiap-tiap pagi telah melekat pada batu-batu dan daun-daun kayu. Rasanya manis dan enak; semanis madu, sehingga ada penafsir yang memberinya arti madu.

Apabila makanan itu mereka makan, mereka kenyang. Mereka boleh membawa keranjang setiap pagi untuk memungutinya. Adapun salwa ialah burung putih sebesar burung puyuh. Terbang berbondong-bondong dan mudah mereka tangkap. Dagingnya gurih dan empuk. Sewaktu­waktu burung itu datang berbondong-bondong, sehingga mereka tidak kekurangan daging.

كُلُوْا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ 

"Makanlah dari yang baik-baik yang telah Kami anugerahkan kepada kamu. "

Artinya semuanya itu dianugerahkan Allah dengan penuh rasa rahmat, sebab itu memakannya pun haruslah dengan baik.

وَ مَا ظَلَمُوْنَا وَلَكِنْ كَانُوْا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ

"Dan tidaklah mereka yang menganiaya Kami, akan tetapi adalah mereka menganiaya diri mereka sendiri" ( ujung ayat 57). 

Tegasnya, jika Allah Ta'ala mendatangkan suatu perintah clan menurunkan Agama, bukanlah Tuhan menyia-nyiakan jaminan hidup bagi manusia, bahkan diberiNya perlindungan dan makanan yang cukup. Maka sebagai tanda syukur kepada Ilahi, patutlah mereka beribadat kepadaNya. Kalau nikmat Tuhan tidak disyukuri, sengsaralah yang akan menimpa.

Maka kalau sengsara menimpa, janganlah Tuhan disesali, tetapi sesalilah diri sendiri. Dan Tuhan tidaklah akan teraniaya oleh perbuatan manusia. Misalnya jikapun manusia durhaka kepada Al­lah, tidaklah Allah akan celaka lantaran kedurhakaan manusia itu, melainkan manusialah yang mencelakakan dirinya.

TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang