TAFSIR QS. (2) AYAT 79

16 0 0
                                    

فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيْهِمْ ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللهِ لِيَشْتَرُوْا بِهِ ثَمَناً قَلِيْلاً
"Malaka celakalah bagi orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka, kernudian mereka katakan : "Ini adalah dari sisi Allah. "Karena mereka hendak menjualnya dengan harga yang sedikit. " (pangkal ayat 79).

Padahal Kitab Taurat mereka sendiri sudah ada. Sekarang mereka tambah lagi dengan penafsiran sendiri, membuat hukum ushul dan furu' pokok dan ranting. Setelah pekerjaan membuat kitab itu selesai , mereka berkata bahwa ini adalah dari Tuhan. Disamakan dengan wahyu IIahi yang tidak boleh diganggu-gugat lagi. 

Orang yang bodoh, yang ummi, tak tahu tulis baca sebagai tersebut tadi, menerimalah apa yang beliau-beliau tulis itu sebagai wahyu Ilahi, kata suci yang tidak boleh dibantah. Orang-orang yang mencari keuntungan untuk diri berbesar hatilah dan maulah membayar. Dibayar dengan uang berbilang atau dengan pangkat, kedudukan, kebesaran duniawi. Berapapun besar jumlahnya, atau berapapun tinggi pangkat yang didapat, semuanya adalah harga yang sedikit; atau lebih tegas lagi tidak ada harganya. 

فَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيْهِمْ
"Celaka bagi mereka dari apa yang ditulis oleh tangan mereka. "

Karena yang ditulis itu adalah palsu. Karena mereka akan bertanggungjawab di hadapan Allah karena berbohong dan menipu manusia 

وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُوْنَ
"Dan celaka bagi mereka lantaran penghasilan mereka. " (ujung ayat 79).

Memang orang Yahudi mempunyai lagi di samping Taurat kitab agama yang bernama Talmud. Akan berapalah lamanya penghasilan harga yang sedikit itu akan mereka rasai ? Padahal mereka telah memutar-balik kebenaran? Akan berapa lamakah kepalsuan bisa berlaku ? Akan berapa lamakah manusia bisa diperbodoh ?

Pemeluk agama yang manapun yang memimpinnya sudah sampai kepada taraf jual-beli agama seperti ini, namun kutuk Tuhan mesti memakan mereka. Kecelakaan tidak dapat dielakkan. Oleh sebab itu ayat ini yang sebab turunnya ialah Bani Israil di jaman Rasul, namun kita kaum Muslimin haruslah mengoreksi diri sendiri dengan dia. Sebab tersebut dalam Hadits yang shahih, sabda Rasulullah s.a.w :

LATAT-TA'UNNA SANANA MAN QABLAKUM SYIBRAA BI SYIBRIN, WA DZIRAA-AN BI DZIRAA-I.

"Sesungguhnya akan kamu ikuti jejak orang yang sebelum kamu,sejengkal demi sejengkal dan .sehasta demi sehasta. "

Ketika menafsirkan ayat ini, janganlah kita tersenyum-senyum membaca kejahatan Yahudi di jaman Nabi s.a.w, dan kita lupa kelalaian kita di jaman sekarang. Karena suasana yang sudah sampai ke tingkat inilah maka kita telah dapat dijajah oleh bangsa-bangsa yang berlainan agama dengan kita lebih dari 300 tahun lamanya.


TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang