بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ
"Alangkah buruknya harga yang dengan itu mereka menjual diri mereka. " (pangkal ayat 90).
Itulah suatu penjualan diri dan penggadaian pendirian yang sangat rugi dan hina. Yaitu mempertukarkan kebenaran dengan kebatilan,
أَنْ يَكْفُرُوْا بِمَا أَنْزَلَ اللهُ بَغْياً
"Bahwa mereka kafiri apa yang diturunkan Allah, karena dengki. "
Inilah sebab yang utama, yaitu dengki, sehingga kesesatan jadi berlarut-larut , Apa yang mereka dengkikan ?
أَنْ يُنَزِّلَ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ
" Bahwa diturunkan Allah dari karuniaNya ke atas barang siapa Yang Dia kehendaki dari hamba hambaNya. "
Dengki ! Mengapa Nabi atau Rasul yang ditunggu itu tidak timbul dari kalangan mereka ?
Mengapa dari orang Arab ? Mengapa dari Bani Ismail , tidak dari Bani Israil ? Padahal memilih seorang Nabi atau Rasul adalah kehendak Tuhan , dan Tuhan pun tidak pernah menjanjikan kepada mereka bahwa Nabi atau Rasul itu hanya akan diangkat Tuhan dari Bani Israil saja.Karena kedengkian itu tidaklah mereka terima lagi syariat yang dibawanya, walaupun isi syariat itu cocok sesuai dengan isi Kitab mereka. Lantaran demikian:
فَبَآؤُوْا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ
"Maka patutlah mereka itu kena murka di atas murka. "
Kena murka Allah berlipatganda, karena kekufuran mereka berlipatganda pula. Dengan memungkiri Muhammad s.a.w. mereka sudah dapat satu kemurkaan, dan oleh karena Taurat menyuruh menyambut dan beriman kepadanya mereka ingkari pula., dapatlah mereka murka yang kedua.
وَ لِلْكَافِرِيْنَ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ
"Dan bagi orang yang kafir adalah azab yang menghinakan. " (ujung ayat 90).
Maka dengan kalimat yang dipakai Tuhan bahwa bagi orang yang kafir adalah azab yang menghinakan : tidak pandang bangsa, dia. Bani Israil atau golongan yang lain. Karena hukum keadilan Tuhan itu berlaku dimana-mana kepada siapapun yang melanggar. Supaya orang lain yang membacanya jangan hanya menghinakan orang Yahudi yang bersalah, tetapi hendaklah membawa i'tibar bagi dirinya sendiri, supaya menjauhi kekufuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIM
SpiritualTafsir AL QUR'AN ini ditulis oleh Almarhum Prof. Dr. Syaikh Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah atau yang biasa dipanggil Buya HAMKA. Beliau adalah salah satu Alim Ulama besar di Indonesia, yang menulis tafsir ini saat Beliau dipenjara oleh Pe...