فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيْهِ
"Maka digelincirkanlah keduanya oleh setan dari (larangan) itu, dan dtkeluarkanlah keduanya dari keadaan yang sudah ada mereka padanya. " (pangkal ayat 36).
Artinya masuklah setan ke tempat mereka, lalu merayu dan memperdayakan mereka, supaya mereka makan juga buah pohon yang terlarang itu, sampai setan mengatakan bahwa itulah pohon kekal, siapa yang memakan tidak akan mati-mati.
Sampai karena pandainya setan merayu keduanya tergelincir, termakan juga akhirnya buah pohon terlarang itu. Demi mereka makan, keadaan mereka menjadi berubah, ternyata terbukalah aurat mereka. (al-A'raf, Surat 27, ayat 22), bertukarlah keadaan, insaflah mereka bahwa mereka telah bertelanjang, alangkah malunya.
Maka tahulah Tuhan bahwa laranganNya telah dilanggar:
وَ قُلْنَا اهْبِطُوْا
"Dan berkatalah Kami : Turunlah semua ! "
Adalah tiga pribadi yang dimaksud oleh ayat itu, yaitu Adam dan Hawa dan setan yang menggelincirkan keduanya itu. Semua disuruh turun dari tempat yang mulia itu, tidak boleh tinggal di sana lagi; yang berdua karena melanggar larangan, yang satu lagi karena menjadi si langkanas* memperdayakan orang.
بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ
"Yang setengah kamu dengan yang setengah jadi bermusuh! "
Karena dasar permusuhan sudah nampak sejak semula si Tblis atau setan tidak mau sujud karena sombong merasa diri lebih, tetapi menanam dendam dalambatin untuk mencelakakan manusia. Rupanya sudah ditakdirkan Allahlah bahwa permusuhan ini akan terus menerus dibawa kemuka bumi.
وَ لَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَ مَتَاعٌ إِلَى حِيْنٍ
"Dan untuk kamu di bumi adalah tempat berdiam, dan perbekalan, sampai satu waktu. " (ujung ayat 36).
Disuruhnya mereka, semuanya, ketiganya, meninggalkan tempat itu, pindah ke bumi. Di sanalah ditentukan tempat kediaman mereka; tetapi hanya buat sementara, tidak akan kekal disana. Di bumi itulah mereka menyediakan bekal yang akan mereka bawa kembali menghadap Tuhan apabila waktu yang tertentu bagi hidup itu sudah habis.
Niscaya menyesallah Adam atas kesalahan yang telah diperbuamya, telah dilanggarnya larangan, karena tidak tahan dia oleh rayuan setan iblis. Lalu memohon ampunlah dia kepada Allah:
KAMU SEDANG MEMBACA
TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIM
SpiritualTafsir AL QUR'AN ini ditulis oleh Almarhum Prof. Dr. Syaikh Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah atau yang biasa dipanggil Buya HAMKA. Beliau adalah salah satu Alim Ulama besar di Indonesia, yang menulis tafsir ini saat Beliau dipenjara oleh Pe...