TAFSIR QS (2) AYAT 63

22 0 0
                                    

.

وَ إِذْ أَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَ رَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَ خُذُوْا مَا آتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ 
"Dan (ingatlah tatkala telah Kami ambil perjanjiun dengan kamu, dan telah Kami angkatkan gunung diatas kamu: Peganglah apa yang telah Kami berikan kepada kamu dengan sungguh-sungguh ". (pangkal ayat 63).

Diperingatkan lagi janji yang telah diikat di antara mereka dengan Tuhan bahwa mereka akan beriman kepada Allah Yang Tunggal, tidak mempersekutukan dan tidak membuat berhala, hormat kepada kedua ibu-bapak, jangan berzina dan mencuri. Lalu diangkatkan gunung ke atas kepala mereka. Setengah ahli Tafsir mengatakan bahwa benar­benar gunung itu diangkat. Tetapi setengah penafsiran lagi menolak penafsiran demikian. Karena Allah Maha Kuasa berbuat dernikian, dan itu tidak mustahil bagi Allah; namun yang begitu adalah berisi paksaan. Tentu saja paksaan begitu akan hilang bekasnya kalau gunung itu tidak terangkat lagi. Tetapi ayat yang lain, yaitu ayat 170 dari Surat al A'raf (Surat 7), memberikan kejelasan apa arti gunung diangkat di atas mereka itu.

وَ إِذْ نَتَقْنَا الْجَبَلَ فَوْقَهُمْ كَأَنَّهُ ظُلَّةٌ وَ ظَنُّوا أَنَّهُ واقِعٌ بِهِمْ خُذُوا ما آتَيْناكُمْ بِقُوَّةٍ وَ اذْكُرُوا ما فيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ 
Dan (ingatlah) tatkala Kami angkatgunung itu di atas mereka, seakan­akan suatu penudung dan mereka sangka bahwa dia akan jatuh ke atas mereka : Ambillah apa yang Kami datangkan kamu, dan ingatlah apa yang ada padanya, supaya kamu terpelihara. " ( al-A'raf: 171)

Ayat ini telah menafsirkan ayat yang tengah kita perkatakan ini. Yaitu bahwa mereka berdiam di dekat gunung yang tinggi, yang selalu mereka lihat seakan-akan menudungi mereka dan sewaktu-waktu rasa rasakan jatuh juga menimpa mereka. Mungkin dari gunung itu selalulah menguap asap, tandanya dia berapi. Menjadi peringatan kepada mereka, demikianpun kepada kita umat manusia yang tinggal di lereng-lereng gunung berapi, bahwa ancaman Allah selalu ada. Sebab itu peganglah agama yang didatangkan Allah dengan teguh. Ketahuilah bahwa alam ini selalu mempunyai rahasia-rahasia dan pesawat, yang setiap waktu dapat menghancurkan manusia :

وَ اذْكُرُوْا مَا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
"Dan ingatlah kamu apa yang ada di dalamnya. "Yaitu syari'at yang tersebut di dalam Kitab Taurat itu; "supaya kamu semuanya takwa." (ujung ayat 63). Yakni terpelihara dari bahaya.

Pendeknya, asal betul-betul kamu pegang isi Taurat, pastilah tidak akan ada selisihmu dengan ajaran Muhammad s.a.w ini. Peganglah apa yang Kami berikan kepadamu itu dengan sungguh­sungguh, dengan bersemangat dan dengan hati-hati. Jangan sebagai menggenggam bara panas, terasa hangat dilepaskan. Pegang benar­benar dari hati sanubari, jangan hanya pegangan mulut. Ingat baik­baik apa yang tertulis di dalamnya; jangan hanya mengaku beragama, padahal isi agama tidak diamalkan. Dengan demikian barulah ada faedahnya beragama. Barulah mereka akan menjadi orang yang terpelihara atau orang yang takwa.

Ayat ini bagi kaum Muslimin yang telah 14 abad lamanya berjarak dengan Rasulullah s.a.w pun dapatlah diambil bandingan. Jangan kita sebagai Bani Israil di jaman Muhammad s.a.w mendakwakan diri pengikut Musa, tetapi isi kitab Musa tidak dipegang sungguh ­sungguh. Ada janji dengan Tuhan, tetapi janji itu tidak ditepati. Bukankah kitapun pernah jatuh hina sehingga tanah air kaum Muslimin dijajah oleh bangsa lain, karena kita tidak lagi memegang isi al-Qur'an dengan sungguh-sungguh. Sehingga ada orang yang lancang menuduh bahwa kemunduran hidup kita adalah karena kita masih saja memegang agama kita. Padahal setelah dia tidak kita pegang sungguh-sungguh lagi baru kita jatuh hina.

TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang