وَ اتَّقُوْا يَوْمًا لاَّ تَجْزِيْ نَفْسٌ عَنْ نَّفْسٍ شَيْئًا"Dan takutlah kamu akan hari yang tidak akan dapat melepaskan satu diri daripada diri yang lain sesuatupun." (pangkal ayat 123).
Satu kenyataan bahwa kemuliaan di sisi Allah Ta'ala hanyalah karena iman dan amal. Maka orang yang kosong imannya, berkurang-kurang amalnya, tidaklah dapat dilepaskan oleh temannya yang lain, baik ayah-bundanya atau gurunya sekalipun, dari azab yang akan dideritanya.
وَلاَ يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ
"Dan tidak diterima daripadanya penebusan. "
Tidaklah dapat ditebus atau dibayar, berapapun banyak uang tebusan, walau sebanyak isi bumi dan langit. Karena harta kekayaan buat menebus tidak ada. Orang pulang ke akhirat tidaklah membawa harta-benda untuk penebus diri.Harta-benda manusia setelah dia mati telah kembali kepada yang empunya sejati yaitu Allah, lalu dipinjamkanNya kepada waris si mati. Dan apabila mereka telah punah, semua harta itu diambil kembali oleh yang Empunya.
Oleh sebab itu tidak ada sedikitpun hartabenda buat penebus diri dari azab di hari kiamat itu, karena tidak ada yang ditebuskan.
وَلاَ تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ
"Dan tidak bermanfaat padanya satu syafaatpun. "
Persangkaan mereka bahwa Nabi-nabi mereka akan dapat menolong, menjadi permintaan syafaat kepada Allah, minta diringankan, sebagai memintakan grasi, atau abolisi kepada Tuhan Allah, sebagai teradat di atas dunia ini, tidaklah akan berlaku di sana.
وَلاَ هُمْ يُنْصَرُ
"Dan tidaklah mereka akan ditolong. "(ujung ayat 123).
Tidak ada yang akan menolong karena semua manusia dan semua Malaikat, dan semua Jin dan syaitan pada waktu itu adalah mempertanggungjawabkan dosa atau jasa mereka sendiri- sendiri.Dengan ini tertolak pulalah kepercayaan bahwa Isa al-Masih menebus dosa manusia dengan mati di kayu salib.Penolong satu-satunya hanya Allah. Tetapi pertolongan Allah tidaklah ada faedahnya kalau diminta pada waktu itu, melainkan dari hidup sekarang inilah. Asal perintah-Nya diikut, larangan-Nya dihentikan, urusan di hari akhirat itu tidak akan sukar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIM
SpirituellesTafsir AL QUR'AN ini ditulis oleh Almarhum Prof. Dr. Syaikh Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah atau yang biasa dipanggil Buya HAMKA. Beliau adalah salah satu Alim Ulama besar di Indonesia, yang menulis tafsir ini saat Beliau dipenjara oleh Pe...