صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
“Tuli, lagi bisu, lagi buta…” (pangkal Ayat 18).
Meskipun telinga mendengar, mulut dan mata bisa melihat, tetapi kalau panca indera yang lahir itu telah putus hubungannya dengan batin, samalah artinya dengan tuli, bisu dan buta.
Mengapa mereka menjadi tuli, bisu dan buta? Batin mereka telah ditutup oleh suatu pendirian salah yang telah ditetapkan, intisari agama Yahudi ajaran asli Nabi Musa AS telah hilang, dan yang tinggal hanya bingkai dan bingkai. Mereka bertahan pada huruf-huruf, tetapi mereka tidak peduli lagi pada isinya. Mereka menyangka mereka lebih di dalam segala hal, padahal karena menyangka lebih itulah mereka menjadi serba kurang.
“…maka tidaklah mereka (dapat) kembali lagi” (ujung Ayat 18).
Sebab langkah salah yang telah dimulai dari bermula telah membawa mereka masuk jurang. Apabila kendaraan telah menuju masuk jurang, tidak ada lagi kekuatan yang sanggup mengembalikannya ke tempat yang datar. Tujuannya sudah pasti ialah kehancuran. (HAMKA)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIM
SpiritualTafsir AL QUR'AN ini ditulis oleh Almarhum Prof. Dr. Syaikh Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah atau yang biasa dipanggil Buya HAMKA. Beliau adalah salah satu Alim Ulama besar di Indonesia, yang menulis tafsir ini saat Beliau dipenjara oleh Pe...