وَ مِنْهُمْ أُمِّيُّوْنَ لاَ يَعْلَمُوْنَ الْكِتَابَ إِلاَّ أَمَانِيَّ وَ إِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّو
"Dan setengah dari mereka adalah yang tidak kenal tulisan, tidak mereka ketahui akan al-Kitab, kecuali dongeng-dongeng dan tidak ada mereka selain bersangka-sangka. " (ayat 78).
Mereka hanya taqlid kepada guru. Apa kata guru, itulah yang benar. Menyelidik dan memakai pikiran sendiri tidak sanggup. Bahkan menulis dan membacapun tidak bisa, apatah lagi akan membaca Kitab Taurat itu. Yang mereka pegang hanya apa yang diterangkan guru. Maka penuhlah mereka dengan dongeng-dongeng, khayal, pelajaran yang tidak-tidak dan tidak dekat sedikit juga dengan kebenaran. Kalau diajak membicarakan yang sekarang, mereka hanya sanggup menceritakan yang dahulu.
Kalau diajak kepada kenyataan, mereka lari ke dalam angan-angan. Agama mereka hanya sangka-sangka, entah ia entah tidak. Tetapi bagi mereka angan-angan itu adalah pegangan teguh. Dan mereka tidak boleh ditegur atas kesalahan mereka. Telah membatu dan membeku faham mereka. Dalam ketaatan mereka pegang apa yang diajarkan oleh guru dengan tidak memakai pikiran, mereka berhati sempit dan benci kepada orang lain.
Demikianlah keadaan kaum Bani Israil atau Yahudi seketika syari'at Islam mulai bangkit, agama yang telah tinggal dalam sebutan lidah belaka. Dan beginilah suasana beragama pada segala jaman, apabila kebebasan berpikir telah dibendung clan ditutup oleh orangorang yang disebut pemimpin agama sendiri.
Sebab itu bila membaca ayat yang seperti ini, seyogyanya kita umat Islam yang telah 14 abad jaraknya dari zaman Nabi Muhammad saw berfikir kalau-kalau kita telah ditimpa pula oleh penyakit seperti ini .
Syukurlah agama kita Islam tidak mempunyai kependetaan , yaitu pemuka-pemuka agama yang wajib dipatuhi , walaupun telah jauh terpesong daripada yang telah digariskan Allah. Sungguhpun demikian dalam peredaran jaman, gejala-gejala seperti ini pernah juga kejadian. Salah satu dari sebab kerusakan yang menimpa Bani Israil itu disebutkan pada ayat yang selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIM
SpiritualTafsir AL QUR'AN ini ditulis oleh Almarhum Prof. Dr. Syaikh Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah atau yang biasa dipanggil Buya HAMKA. Beliau adalah salah satu Alim Ulama besar di Indonesia, yang menulis tafsir ini saat Beliau dipenjara oleh Pe...