TAFSIR QS. (2) AYAT 85

17 0 0
                                    

ثُمَّ أَنْتُمْ هَؤُلاَءِ

"Kemudian itu kamu, merekapun. " (pangkal ayat 85). 

Artinya di antara golongan mereka yang telah berpecah-belah dan bermusuhan. 

تَقْتُلُوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَ تُخْرِجُوْنَ فَرِيْقاً مِّنْكُمْ مِّنْ دِيَارِهِمْ 

"Kamu bunuh diri-diri kamu dan kamu keluarkan sebagian daripada kamu dari kampung halaman mereka. "

 inilah yang menjadi kenyataan di antara Bani Israil sendiri di jaman Rasulullah di negeri Madinah itu. Bani Qainuqa' Yahudi membuat perjanjian persahabatan dengan suku Aus dari Arab Madinah. Bani Quraizhah membuat pula perjanjian persahabatan dengan suku Khazraj. Bani Nadhir akhirnya mengikat persahabatan pula dengan suku Khazraj.

Oleh karena di antara Aus dengan Khazraj di jaman Jahiliyah bermusuhan, sampai berperang-perangan , maka pihak Yahudi yang berpecah itu mengambil persahabatan dengan masing-masing pihak untuk menghantam lawannya. Setelah agama Islam datang, Aus dan Khazraj bersatu kembali di bawah pimpinan Rasulullah, namun Bani Israil tetap berpecah. 

Setelah di jaman jahiliyah itu pernah terjadi peperangan, maka terjadilah tawan-menawan, dan terjadi pengusiran dari kampung halaman. Terjadilah bunuh-membunuh sesama keturunan, itu sebab di sebut kamu bunuh diri kamu; karena membunuh teman sedarah sama dengan membunuh diri sendiri. 

تَظَاهَرُوْنَ عَلَيْهِمْ بِالْإِثْمِ وَ الْعُدْوَانِ 

"Berbantu-bantuan kamu atas mencelakakan mereka dengan dosa dan permusuhan "

Maka kalau orang lain berbantu-bantuan pula, tetapi atas dosa dan permusuhan. Maka janji yang telah kamu ikrarkan di muka Allah dan dengan penuh kesaksian itu telah kamu injak-injak sendiri. 

وَ إِنْ يَأتُوْكُمْ أُسَارَى تُفَادُوْهُمْ 

"Padahal jika mereka datang kepada kamu sebagai orang-orang tawanan , kamu tebus mereka. "

Setelah terjadi peperangan Bani Quraizhah dan Bani Qainuqa' yang kedua belah pihaknya bersekutu dengan kabilah Arab yang bermusuhan pula, yaitu Aus dan Khazraj, kalau ada orang Bani Israil tertawan oleh pihak Arab, segera kamu tebus mereka dari dalam tawanan. 

Jika ditanya mengapa ditebus ? Kamu jawab, tidaklah pantas seorang keturunan darah Bani Israil menjadi tawanan. Sebab yang demikian itu sangat hina dalam pandangan Taurat. Itulah maksud ayat: 

وَ هُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ 

"Padahal telah diharamkan atas kamu mengeluarkarc mereka. "

Artinya, mengapa dalam hal menebus mereka dari tawanan itu kamu kembali memegang isi Taurat ? Padahal mengeluarkan mereka dari kampung halaman mereka dan memerangi merekapun diharamkan atas kamu oleh Kitab Taurat itu juga ? Seketika menebus kamu berpegang teguh pada Taurat, tetapi sebab-sebab mengapa mereka tertawan, yaitu perpecahan di antara kamu tidak kamu ingat. Hendaknya tutuplah pangkal perpecahan sesama sendiri ini sejak bermula, jangan hanya di ujung saja memegang Taurat, sedang di pangkal telah bocor. 

أَفَتُؤْمِنُوْنَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَ تَكْفُرُوْنَ بِبَعْضٍ 

"Apakah kamu mempercayai sebagian Kitab dan kamu kafir dengan yang sebagian (lagi) ?"

Kamu tebus saudaramu dari tawanan, karena beriman kepada sebagian daripada isi kitab; sedang yang sebagian lagi, yaitu supaya jangan bunuh-membunuh dan usir-mengusir tidak kamu jalankan. Kemudian dijelaskan Tuhanlah akibat kecelakaan bagi mereka karena memegang isi kitab dengan timpang itu:

فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلاَّ خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا 

"Maka tidaklah ada ganjaran bagi orang-orang yang berbuat demikian daripada kamu, melainkan kehinaan dalam kehidupan di dunia ini. "

Sebab isi kitab tidak lagi kamu pegang dengan sungguh-sungguh dan janji dengan Tuhan telah kamu permurah-murah. Kehinaan akan menimpa kamu di dunia ini, sebab kesatuanmu telah pecah. Tuhan mempunyai undang-undang sendiri terhadap pergaulan manusia di dunia ini. 

Masyarakat yang sudah seperti demikian tidak diharap akan dapat mengangkat muka lagi. Mereka akan jatuh hina. Dan dalam masa sepuluh tahun Nabi kita s.a.w di Madinah, memang satu demi satu hancur kekuatan Bani Israil itu karena salah mereka sendiri. Yang sedianya tidak akan kejadian kalau bukan kerusakan-kerusakan jiwa di kalangan mereka: 

وَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّوْنَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ 

"Dan pada hari kiamat akan dikemhalikczn mereka kepada sesangat-sangat azab. "

Karena segala janji dimungkiri, Kitab Suci diubah-ubah, perintahNya tidak dijalankan dan di antara sesama sendiri bermusuh-musuhan. 

وَ مَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ

"Dan tidaklah Allah lengah daripada apa  yang kamu kerjakan. " (ujung ayat 85).

Peringatan di ujung ayat ini adalah bayangan dari Tuhan terhadap mereka tentang nasib yang akan mereka terima Iantaran segala kesalahan itu. Bani Nadhir kesudahannya diusir habis (Surat al-Hasyr), Bani Quraizhah disapu bersih (Surat al-Ahzab), karena menghianati janji dengan Rasulullah, dan benteng Khaibar dimusnahkan. 

TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang