وَ إِذْ أَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَ رَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَ خُذُوْا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَ اسْمَعُوْا"Dan (ingatlah) tatkala Karni ambil perjanjian kamu, dan Kami angkatkan gunung di atas kamu. Lalu Kami firmankan: Ambillah apa yang Kami datangkan kepada kamu dengan sungguh-sungguh dan dengarkanlah. "(pangkal ayat 93).
Dengarkanlah segala ajaran yang disampaikan kepada kamu dengan perantaraan Rasul Kami Musa dan Harun. Tetapi apa sambutan kamu atas perjanjian itu, perjanjian yang sampai mengancam kamu akan menghimpitmu dengan gunung ?
قَالُوْا سَمِعْنَا وَ عَصَيْنَا
"Mereka berkata : Telah kami dengarkan dan kami durhakai. "
Begitulah sambutan kamu atas perjanjian dan perintah Tuhan. Meskipun mulut tidak berkata begitu, tetapi perbuatanmu menjawab begitu. Pengaruh apa yang telah masuk ke dalam hatimu sehingga sampai kamu berani mendurhakai sampai sedemikian rupa ? Sebabnya ialah :
وَ أُشْرِبُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ
"Dan menyelusuplah ke dalam hati mereka anak-lembu itu lantaran kekafiran mereka. "
Artinya pengaruh penyembahan kepada berhala anak-lembu itu sudah sangat meresap ke dalam hati mereka, sehingga walaupun telah diancam akan dihimpit gunung, walaupun telah diperintah supaya setia kepada hukum Taurat dengan sungguh-sungguh, namun pengaruh anak-lembu itu belum lagi kikis dari dalam hatinya.
قُلْ
"Katakanlah "
- wahai Utusan Kami --بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهِ إِيْمَانُكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
"Alangkah buruknya apa yang disuruhkan oleh iman kamu itu, kalau rnemang kamu beriman. "(ujung ayat 93).
Kalau memang kamu beriman kepada syariat yang diturunkan kepada Musa, padahal terbukti ancaman runtuh gunung tidak merubah perangaimu dan perintah memegang Taurat sungguh-sungguh dengan nyata-nyata kamu durhakai, memang amat buruklah pengaruh dari apa yang kamu katakan beriman itu.
Tadi mereka menganggap Bani Israil adalah kaum yang diistimewakan Allah. Di akhirat merekapun akan mendapat tempat yang lebih mulia daripada tempat segala bangsa dan kaum di seluruh dunia. Mereka adalah kaum yang handal, dipilih Tuhan buat melebihi segala bangsa di dunia dan di akhirat. Kalau memang demikian keyakinan kamu :
قُلْ
"Katakanlah"
-- Wahai Utusan Kami ---
KAMU SEDANG MEMBACA
TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIM
SpiritualTafsir AL QUR'AN ini ditulis oleh Almarhum Prof. Dr. Syaikh Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah atau yang biasa dipanggil Buya HAMKA. Beliau adalah salah satu Alim Ulama besar di Indonesia, yang menulis tafsir ini saat Beliau dipenjara oleh Pe...