.
ثُمَّ بَعَثْنَاكُم مِّنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Kemudian Kami bangkitkan kamu sesudah mati, supaya kamu bersyukur. " (ayat ,56).
Ada riwayat setengah ahli tafsir bahwa orang-orang mati dihantam gempa atau nyala api yang timbul dari dalam bumi itu dihidupkan kembali; maka bersyukurlah mereka, lantaran mereka dihidupkan kembali. Ada lagi tafsir mengatakan, bahwa mereka mati betul-betul, tetapi sudah hampir mau mati, mungkin karena kontak listrik yang timbul dari bumi yang menimbulkan gempa dahsyat itu. Maka setelah gempa berhenti, merekapun berangsur dibangunkan, dan bersyukur kepada Tuhan mereka dihidupkan untuk bertaubat kembali.
Dalam Surat al-A'raf ( Surat 17, ayat 142), terkisah bahwa setelah Nabi Musa a. s. pingsan.وَ خَرَّ مُوسى صَعِقاً
"Tersungkurlah Musa dalam keadaan pingsan. " (al-A'raf 143)
Di ayat itu tertulis Sha'iqan, Musa pingsan. Di ayat yang tengah kita tafsirkan ini, orang-orang yang ingin hendak melihat Tuhan dengan terang itupun kena Sha'iqan, jadi pingsan. Jadi setengah mati. Berdasar kepada pengertian itu - kata ahli tafsir itu - teranglah bahwa mereka bukan terus mati. Setelah hilang geseran listrik dari sebab gempa itu, merekapun siuman bangun kembali.
Dan ada lagi tafsir bahwa yang mati karena ditimpa gempa itu telah terus mati. Mereka musnah. Dan kebanyakan ialah orang-orang yang telah berumur.
Banyak orang mati seketika membunuh diri sebagai taubat karena menyembah berhala anak lembu, dan banyak pula yang mati karena dihancurkan gempa karena meminta hendak melihat Allah itu, sehingga terancamlah mereka dengan kemusnahan. Tetapi Bani Israil dihidupkan kembali, tidak sampai musnah, karena anak-cucu mereka berkembang. Angkatan baru menggantikan angkatan yang lama, untuk melanjutkan hidup mereka sebagai kaum. Dengan sebab demikian, patutlah mereka bersyukur kepada Allah.
Yang tua-tua telah habis. Ada mati sampai umur, ada mati karena azab Tuhan, tetapi kehidupan diteruskan oleh anak-cucu, sehingga di jaman Nabi Muhammad mereka masih ada, sebagai Bani Israil. Mereka ini patutlah bersyukur kepada Tuhan, sebab dapat melanjutkan hidup nenek-moyang mereka. Itu pula sebabnya maka mereka semua dipanggil dengan nama yang mulia, nama yang tetap hidup sampai kepada anak-cucu mereka: "Hai Bani Israil !"
Itulah maksudnya, kata setengah ahli tafsir itu, bahwa mereka dihidupkan kembali sesudah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIM
SpiritualTafsir AL QUR'AN ini ditulis oleh Almarhum Prof. Dr. Syaikh Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah atau yang biasa dipanggil Buya HAMKA. Beliau adalah salah satu Alim Ulama besar di Indonesia, yang menulis tafsir ini saat Beliau dipenjara oleh Pe...