TAFSIR QS (2) AYAT 14

48 1 0
                                    

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

"Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: 'Kami ini telah beriman', dan apabila mereka telah bersendirian dengan setan-setan mereka, mereka katakan:'Sesungguhnya kami adalah (tetap) bersama kamu, kami ini hanyalah mengolok-olokkan mereka itu'" (Ayat 14).

Inilah kelanjutan dari perangai munafik: bila berhadapan mulutnya manis, bila di belakang lain bicara. Apa sebab jadi begini? Tidak lain adalah karena kelemahan jiwa, sebab itu takut menghadapi kenyataan.

Kepada orang-orang yang telah beriman mereka mengaku telah beriman, dan bila bertemu dengan teman-teman mereka yang sama-sama jadi setan, atau ketua-ketua yang telah berpikiran sebagai setan, mereka takut didakwa, mengapa telah berubah pendirian. Mengapa telah ikut-ikut pula seperjalanan dengan orang-orang yang telah sesat itu? Mudah saja mereka menjawab bahwa pendirian mereka tetap, tidak berubah.

Mereka itu mencampuri orang-orang yang telah menjadi pengikut Muhammad SAW itu hanya siasat saja, sebagai olok-olok. Namun pendirian yang asli, mempertahankan yang lama tidaklah mau mereka merubahnya.

Karena kalau tidak pandai kita menyesuaikan diri tentu akhirnya kita tidak dapat mengetahui rahasia lawan kita: beginilah kira-kira susun kata mereka menjawab jika setan-setan mereka bertanya. Sedang di segala jaman jawaban yang seperti ini, dari orang yang jiwanya telah pecah, hampir sama saja, hanya susunannya berbeda sedikit-sedikit.

Mereka merasa telah menang, sebab dapat memperolok-olokkan orang yang beriman. Padahal bagaimana yang sebenarnya? (HAMKA)

TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang