وَلَوْ أَنَّهُمْ آمَنُوْا وَ اتَّقَوْا لَمَثُوْبَةٌ مِّنْ عِنْدِ اللهِ خَيْرٌ لَّوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ"Padahal jikalau sekiranya mereka beriman dan bertakwa, sesungguhnya pahala dari sisi Allahlah yang lebih baik; jikalau adalah mereka mengetahui."(ayat 103).
Artinya, kalaulah mereka langsung saja percaya kepada kebenaran yang dibawa Nabi, dan hidup dengan bertakwa, tidak hanya berkeras kepala dan asyik dengan sihir, bahagia jugalah yang akan mereka rasai, karena pahala dari Tuhan. Bukankah pahala dari Tuhan itu lebih balk? Lebih membawa keberuntungan, daripada hanya sihir dan khayal yang tak menentu ? Sampai mempercayai bahwa Nabi mereka sendiri, Nabi Sulaiman a.s. telah kafir. Tetapi mereka tidak mau tahu itu ! Mereka masih berkeras pada hawa nafsu dan mempertahankan ajaran-ajaran pendeta-pendeta mereka yang telah banyak memutar-mutar hukum menurut kemauan mereka sendiri.
Dengan ayat-ayat ini dua kesan yang kita dapat. Pertama al-Qur'an mempertahankan kesucian Nabi Sulaiman. Orang Yahudi mengakui bahwa Sulaiman adalah Rasul dan Nabi mereka dan Raja mereka. Tetapi dengan semena-mena telah mereka katakan bahwa dekat matinya beliau telah murtad. Nabi Muhammad s.a.w. membantah keras tuduhan jahat itu , dengan al-Qur'an, dengan Wahyu ilahi, dan dalam ajaran Muhammad s.a.w. semua Nabi wajiblah dihormati dan tidak boleh dibedakan. Dan inipun telah menjadi dasar i'tikad dalam Islam, bahwasanya sekalian Rasul Allah, yang diutus Allah membawa wahyu ilahi kepada manusia , mustahil melakukan dosa besar. Apatah lagi dosa kembali menyembah dewa-dewa karena disesatkan oleh isterinya. Padahal seorang Nabi diutus Tuhan ialah buat menghancurkan berhala.
Kesan yang kedua ialah beberapa buku ganjilyang tersiar dalam kalangan kaum Muslimin di zaman mundurnya, yang mengambil khasyiatdari ayat-ayat al-Qur'an untuk satu maksud yang nyata-nyata sihir. Untuk menawan hati perempuan (pekasih), untuk memisahkansuami dengan isterinya (kebenci) , untuk memukul orang sehingga pingsan atau mati sekali, untuk menutup mulut orang sehingga tidak berani membuka mulut seketika menagih piutang ; semuanya itu dengan ayat-ayat al-Qur'an ! Apakah ini bukan ketularan Yahudi di zaman Rasul ? Yang dipukul demikian keras dengan ayat ini ?
Sopan Santun dengan Rasulullah S .A. W.
Setelah demikian banyak kata dihadapkan kepada Bani Israil, sekarang dihadapkan tuntunan bagi orang yang Mukmin sendiri, pengikut setia daripada Rasul, agar mereka menjaga sopan-santun. Karena salah satu sebab keruntuhan jiwa Bani Israil itu ialah kerusakan akhlak mereka terutama terhadap Nabi-nabi dan Rasu1-rasul mereka.
Di antara sopan-santun itu ialah kesopanan memilih kata-kata yang akan diucapkan. Pilihlah kata-kata yang halus dan tidak bisa diartikan salah:
KAMU SEDANG MEMBACA
TAFSIR BUYA HAMKA JUZ 1 ALIF LAAM MIIM
SpiritualTafsir AL QUR'AN ini ditulis oleh Almarhum Prof. Dr. Syaikh Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah atau yang biasa dipanggil Buya HAMKA. Beliau adalah salah satu Alim Ulama besar di Indonesia, yang menulis tafsir ini saat Beliau dipenjara oleh Pe...