Principios #8

1.4K 127 29
                                    

Tak terasa senja menampakkan dirinya. Mia merasakan betapa hangat dirinya ketika sang sinar surya terakhir hari itu menerpa tubuhnya. Semilir angin dan desisan suara rerumputan sungguh menenangkan. Ditambah suara ombak dari pantai kejauhan sana.

Maverick Vinales mengamati bagaimana gadis yang ada di sampingnya itu sedang memejamkan matanya. Tiba-tiba ia melepas topi berbordir huruf M yang ia pakai dan memakaikannya pada Mia. Tindakan itu pun menggugah rasa terkejut dari Mia.

"Kau ini mengganggu orang yang sedang menikmati hari saja," cibir Mia mengeratkan topi itu di kepalanya.

"Bukan bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin lebih akrab denganmu," jawab Vinales.

Vinales memutar sebuah lagu dari CD Player yang ada di mobilnya. Ia sempat kesulitan untuk menemukan kepingan CD yang ia cari. Mengetahui hal itu, Mia mencoba membantunya.

"Kau ini sedang mengemudi, dasar!" Mia menepuk tangan kiri Vinales.

"What? Kalau begitu bantu carikan aku kaset di dalam sana."

"Kau ingin apa?" Mia kebingungan saat berhasil membuka dashboard mobil Vinales, "Aku tidak mengira kau juga menyukai banyak genre musik."

"Aku yakin kau pasti tidak menyukai lagu berbahasa spanyol, bukan?"

"Aku juga yakin kau pasti tidak menyukai lagu yang aku sukai, bukan?" balas Mia menaikkan satu alisnya. Vinales mengangkat kedua tangannya pertanda menyerah.

Mia mengambil hapenya dari saku dan menyambungkannya dengan kabel data yang tersedia. Mia mulai menekan tombol play ketika ia menemukan sebuah lagu yang ia rasa universal.

"Here's the thing we started out friends. It was cool but it was all pretend. Yeah yeah. Since U Been Gone." Baru beberapa detik diputar, Vinales mulai bernyanyi. Mia membulatkan matanya. Ia tidak tahu jika Vinales mengerti lagu ini.

"But Since U Been Gone. I can breathe for the first time. I'm so moving on. Yeah, yeah. Thanks to you. Now I get. What I want." Mia dan Vinales kini seperti berduet saja. Dengan suara pas-pasan mereka berteriak sesuka hati kala petang hari itu.

"Kau menghinaku tahu," celetuk Vinales di sela-sela mereka bernyanyi.

"Aku tidak tahu jika kau mengerti lagu ini," jawab Mia setengah berteriak karena Vinales menaikkan volume musik.

Vinales menuruti kata Mia. Ia berhenti tepat di depan pintu masuk hotel. Mia mulai mengemasi apa-apa saja yang ia bawa. Sungguh hari yang tidak terduga. Ia akan bertemu pria penolongnya ini di sana.

"Aku tidak tahu harus mengatakan apa, kau rela mengantarku selama berjam-jam sampai ke Madrid. Aku sempat melihat di peta, dan itu ternyata jarak yang sangat jauh, you know." Mia menoleh pada Vinales. "Atau kau ingin beristirahat disini? Maksud ku di kamar yang berbeda denganku."

"Tidak apa. I'm fine. Aku senang bernostalgia seperti beberapa bulan lalu."

"Jangan menggombal. Aku lebih curiga ternyata kau senang menghabiskan waktu denganku," ejek Mia.

"Aku senang menghabiskan waktu denganmu, Mia."

***

Mia masuk ke dalam hotel. Baru lima langkah dari ambang pintu masuk hotel, Robert berlari padanya dan membombardir Mia dengan beribu pertanyaan.

"Apa lagi, Robert?" balas Mia lemah. Ia merasa lelah seharian ini, apalagi ia baru saja melakoni berjam-jam perjalanan.

"Bagaimana, Figueres kota yang sangat indah benarkan? Sudah kukatakan. Kau akan melihat pemandangan yang indah."

Mi Corazone (Marc Marquez Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang