Stay With Me #63

821 75 16
                                    

Mia mengamati jari-jemarinya yang tanpa ada cincin bertengger di jari manisnya. Setiap ingin terlelap tidur, ia tidak lupa untuk melepaskannya. 

Mia melirik Nick dari ujung matanya, pria itu masih setia membalas setiap mention Twitter temannya dan membaca komentar Instagram dari penggemarnya.

Lampu tidur pun sudah Mia hidupkan di sisi tempat tidur yang ia pakai. Begitu pula Nick, pria itu walaupun sering menatap layar handphone dalam kegelapan, rasanya kebal sekali dengan penyakit rabun jauh.

"Nick?" panggil Mia lirih tidak ingin membangunkan Susan yang telah terlelap tidur di tengah-tengah mereka.

"Hmm?" gumaman Nick pertanda ia masih berkonsentrasi mengetik di papan keyboard sentuh.

"Sampai kapan?" pertanyaan Mia membuat jari-jemari Nick berhenti dan menjauhkan ponselnya dari pandangannya.

"Apanya?" balas Nick berpura-pura menyangkal.

"Sampai kapan kita akan terus berpura-pura menikah dalam keadaan seperti ini?" Mia menoleh dan menyenderkan kepalanya pada bed head board di belakang tempat tidurnya.

"Sampai Jennifer mendapatkan yang lebih baik. Aku tidak ingin dia terus menantikanku tanpa adanya perubahan darinya dirinya sendiri." Nick mematikan layar ponselnya.

"Seharusnya kau senang jika ada wanita yang rela menunggumu diluar sana. Berarti ia sangat mencintaimu." Mendengar hal itu, Nick menoleh menatap Mia dalam kegelapan yang hanya diterangi lampu tidur.

"Dia mengatakan hanya mencintaiku. Tetapi dia tidak membuktikannya dengan tindakan jika aku harus selalu berada di sisinya. Itu sama saja."

Nick menyilangkan tangannya, pikirannya kembali berpetualang entah kemana.

"Apa kau lelah dengan drama ini?" tanya lanjut Nick ketika Mia tidak mempunyai amunisi sebuah percakapan, "Karena baru kali ini kau mempertanyakan kelanjutan pernikahan kita. Kau bertemu dengan Marc dan kau masih memikirkannya?"

Senyum Nick yang Mia tangkap bernada menyindir. Mentang-mentang Nick mudah move on saja.

"Bukan maksudku seperti itu, tetapi ... entah mengapa aku hanya merasa semua yang kita lakukan terlanjur jauh," jelas Mia menundukkan kepalanya memainkan jari manis yang seharian ini telah terbungkus cincin perkawinan sebuah settingan drama kehidupan asmara Nick.

Pernikahan satu tahun antara Mia dan Nick hanyalah drama. Nick mempunyai masalah perasaan dengan pacarnya, Jennifer Lawrence. Kabar putusnya dua aktor dan aktris kawakan itu merebak beberapa tahun lalu, tetapi mereka masih sering mengunjungi rumah satu sama lain.

Nick yang putus asa dengan hubungan itu, menantang ide gila bersama Mia saat mereka melakoni sebuah peran bersama dalam suatu film untuk menikah dan membantu Nick melupakan Jennifer. Ingin hati Mia menolak, tetapi kebaikan Nick selama yang ia kenal membuatnya tidak bisa mengelak.

Toh walaupun sudah satu tahun berjalan, Nick dan Mia bahagia saja. Mereka berkomitmen untuk tidak bersentuhan melebihi beberapa ciuman. Karena Nick paham jika Mia menjaga sesuatu yang berharga pada dirinya sampai ketika ia benar-benar menemukan sosok yang tepat, dan Nick menghargai itu.

Mia merasa semua ini sia-sia saja, tidak ada perkembangan signifikan dari drama move on membantu Nick dari belenggu karisma Jennifer.

"Tenang saja aku tidak akan menyentuh ataupun merenggut sesuatu yang berharga darimu," goda Nick mengedipkan satu matanya.

Mia terkekeh. Betapa beruntungnya seorang Jennifer mendapatkan hati seorang Nicholas Hoult. Udah ganteng, baik, cakep, imut, ramah, murah senyum. Tetapi Mia tidak habis pikir, seorang Jennifer seakan-akan bermain dengan perasaan Nick sendiri.

Mi Corazone (Marc Marquez Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang