I See You #59

786 70 29
                                    


Mia pantang menyerah memencet bel kediaman keluarga Evans. Ia menoleh sebentar melihat Susan yang masih nyenyak tidur di bahu suaminya.

Mia tersenyum manis ketika laki-laki itu melirik padanya dengan mata setengah terbuka. Terus terang saja, ini masih jam enam fajar. Terlalu pagi untuk orang California bertamu. Apalagi suaminya itu jarang bangun pagi walaupun sering berolahraga.

Tidak sadar jika pintunya sudah terbuka karena terlarut memandangi keluarga kecilnya itu, Mia terlonjak kaget ketika sebuah suara bass datang dari depannya.

"Ada apa? Pagi-pagi kau sudah bermain bel sesuka jidatmu," ucapnya menguap menutupi dengan telapak tangannya. Kelakuan mantannya itu tidak berubah juga.

"Steve, mana barang-barang Susan. Kau sudah mengepaknya bukan?" tanya Mia to the point dan menelisik barang-barang sekitar Steve berdiri di ambang pintu.

"Hey bro, kau mau saja di ajak Mia untuk terbang ke Austin se-pagi ini?" Steve tidak mendengarkan ucapan Mia. Ia malah menyahuti suami Mia yang baru genap setahun bersama Mia.

"Aku yang mengajaknya. Sekali-kali dia menonton haha."

Ingin hati Mia mengomel pada Steve yang otak dan akalnya tidak juga beranjak dewasa, seorang wanita dengan langkah cepat turun dari tangga mengalihkan perhatian Mia dan berhasil mengurungkan niat tanduk setan yang sudah muncul di kepalanya.

"Maaf Mia, Steve baru tahu jika Susan akan ikut denganmu ke Austin," serunya yang sudah membawa satu tas anak-anak berwarna pink dan perpaduan biru di tangan.

"Aku tidak bisa membayangkanmu berjuang tinggal bersama Steve tiga tahun ini, Anna. Dia pasti sangat menyebalkan, 'kan?" Mia melirik sinis pada Steve. Yang dilirik pun hanya bisa memutar bola matanya tidak peduli.

"Bahkan Susan tidak ada mirip-miripnya dengan ayahnya itu," ucap Mia lirih dan diikuti kekehan Anna.

"Susan akan pulang besok siang. Aku akan mengembalikannya saat Anna ada di rumah saja. Aku tidak bisa membayangkan jika kau yang menjaganya. Dah Anna, jaga dirimu!" Mia mengambil tas itu dari tangan sang produser casting dan melangkah pergi.

"Untung aku tidak menikah denganmu!" seru Steve menggaruk perut buncitnya sekarang.

"Ya, untung dia tidak menikah denganmu. Aku membencimu yang suka makan makanan cepat saji setiap harinya. Bikin six pack mu hilang!" Anna tak kalah nyinyir dan kembali masuk ke dalam rumah setelah Mia dan suaminya menghilang dari pandangan.

"Aku mencintaimu sayang. Aku sedang berlibur untuk membeli perusahaan, kalau aku sudah mendapat tawaran lagi aku akan mengecilkan perutku. Aku berjanji!" teriak Steve sembari menutup pintu depan rumahnya.

***

Mia dengan susah payah menarik kopernya yang berukuran super. Ingin hati ia yang menggendong Susan, tetapi suaminya itu bersikeras ingin menempel pada sang buah hati titipan.

Ya, Susan adalah anak dari Steve dan Anna. Sudah genap se-tahun ini, Mia belum siap juga untuk mempunyai seorang bayi.

Tetapi, mengingat betapa sabarnya sang suami, membuat Mia mendapatkan kekuatan tersendiri untuk mempertahankan rumah tangganya.

"Sayang, kau tidak apa-apa? Kau butuh bantuan?" tanyanya menaikkan topi hitamnya ke atas.

Mia mengerjap-ngerjapkan matanya mencoba tersadar. Ia tidak ingin membuat suaminya khawatir lagi seperti bulan-bulan lalu dimana Mia menangis dua hari dua malam karena kelakuan sang laki-laki yang mengenakan cincin couple sama di jarinya itu.

Mi Corazone (Marc Marquez Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang