Je t'aime #68

830 75 12
                                    

Perhatian!

Bagi yang membaca Mi Corazone lompat-lompat, diharapkan bisa membaca mulai dari part #63 yang berjudul Stay With Me sampai part #67 dengan judul L'amour Flotte, karena part yang akan Anda baca dibawah saling berhubungan satu sama lain dan menyebabkan sebab-akibat. Wajib! ^^

Nick memejamkan matanya dan mengulangi apa yang tertulis di atas kertas yang ia pegang. Suara riuh dari studio tidak jauh dari tempatnya berdiri seringkali membuat konsentrasinya buyar. Apalagi teriakan sang sutradara yang seperti kodok tergencet.

Nick berdecak marah, berulang kali ia membaca dan menghafal script ditangannya itu, namun selalu gagal.

Tidak seperti biasanya kini. Ia berkacak pinggang membaca kembali adegan dan dialog. Saat ia ingin kembali mengulangi kalimat yang harus ia ucapkan nanti, seorang wanita yang ia tahu sebagai bagian dari tim produksi menghampirinya.

"Nicholas?" panggilnya. Nick menoleh dengan rasa greget dihatinya.

Hanya gumaman yang Nick lemparkan. Gadis yang bernama Mila tertera di nametag-nya, seakan ingin memberitahu sesuatu terlihat dari sorot matanya.

"Jennifer sedang menunggu Anda di depan." Nick memperhatikan ekspresi itu, menyelami apakah ada perasaan dusta di dalamnya.

"Aku akan segera kesana." Tanpa menunggu lama, wanita itu pergi.

Jennifer mendatanginya di studio? Apa wanita itu sudah gila? Ah, Nick melempar kertas script itu gusar dan mengurut keningnya berpikir. Begini konsekuensinya, jika ia mendatangi Jennifer, akan bertambah susah ia melupakan gadis itu.

Jika tidak pun, Nick akan sangat berdosa dan pasti akan mati penasaran. Secara, Jenn tidak pernah mengunjungi Nick sekalipun bahkan sampai ke studio.

Nick merasa handphone-nya bergetar di kantong celananya. Tetapi, ia tetap mempertahankan ritme langkahnya, sesekali matanya jeli menyapu luar studio ini. Mobil Van hitam ya? Dasar, Jennifer masih sama, tidak ingin memamerkan harta kekayannya sendiri.

Nick menelan ludahnya ketika menemui seorang wanita berambut pirang, berada di balik kemudi sedang meletakan ponselnya di telinga kanan. Untuk sejenak Nick menilai, tidak ada yang berubah dari Jennifer.

Betapa terkejutnya Jenn ketika pintu mobil kirinya terbuka begitu saja. Seseorang yang ia cari dan telepon begitu lama akhirnya datang dan duduk di bangku sebelahnya.

"What?" tanya Nick bermaksud to the point.

"Kau tidak menjawab panggilanku," balas Jenn dengan suara serak-serak seksinya.

Mata biru Nick secara tidak langsung menyiratkan seribu perasaan rindu pada gadis di depannya ini. Jennifer masih setia dengan rambut pirang pendeknya.

"Aku tidak perlu menjawabnya karena aku sudah tahu itu kau."

"Why?" Nick begitu heran dengan wajah nanar Jenn. Kedua tangannya masih siaga memegang stir kemudi mobil.

"Kenapa kau berani datang kemari? Kau sedang cuti?" Daripada memperpanjang pertanyaan tidak penting, Nick mengalihkan topik pembicaraan.

"Aku tahu pernikahanmu itu hanyalah palsu. Kau tidak benar-benar mencintai Mia, bukan?" Jennifer kembali memperbaiki posisi duduknya dan menatap lurus ke depan.

Akhirnya rasa gundah di hati Jennifer keluar juga. Ia tahu Nick adalah tipe pria yang tidak bisa menyangkal dari kebenaran. Lambat laun ia juga akan mengakuinya.

"Tidak. Aku mencintai Mia."

"Kau berbohong. Hanya aku yang mengerti dirimu bagaimana saat kau berbohong."

Mi Corazone (Marc Marquez Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang