Rindu (3)

15.1K 1.2K 46
                                    

YN's POV

Tidak ada pembicaraan sama sekali di mobil. Aku sebenarnya tidak ingin pulang dengan Kyung Soo, hatiku sakit sekali dan melihatnya membuatku semakin emosi. Katakanlah aku terlalu perasa dan segala macam tapi ini lah batas sabarku. Aku bahkan sampai berkata kasar dan ketus pada Kyung Soo sampai berani mencium pipi pria yang baru ku temui di depannya.

Setelah perjalanan yang ku rasa hampir setahun lamanya. Akhirnya kami sampai di apartemen...eh tunggu ini bukan apartemenku tapi apartemen Kyung Soo. Aku memang larut dalam pikiranku sendiri sampai tidak memperhatikan jalan yang kami lalui.

Perasaanku semakin kacau. Masalahnya terletak pada apartemen ini. Biasanya kami kesini jika ada hal-hal penting seperti merayakan anniversary kami yang tentunya tidak jauh dari perayaan di apartemen karena hubungan kami yang tidak boleh terendus media dan yang lebih membuatku gusar tempat ini selalu menjadi tempat kami bertengkar HEBAT! Karena apartemen Kyung Soo didesain dengan keamanan tinggi sehingga suara delapan oktaf pun tidak akan terdengar oleh tetangga, bukan seperti apartemenku yang tertawa sedikit kencang saja bisa mengundang teguran orang.

.
.
Author's POV

Sesampainya di apartemen tidak ada satupun dari mereka berdua yang buka suara nampaknya mereka larut dengan pikiran masing-masing.

Akhirnya YN pun buka suara. "Apa ada yang perlu dibicarakan? Aku sungguh mengantuk." YN berkata sambil terus saja menguap dengan matanya mulai basah karena air mata yang keluar. Ciri-ciri bahwa ia harus segera tidur.

"Kalau begitu kita tidur saja. Besok kita bicarakan." Si pria juga nampak sama lelahnya Dia ingin berbicara tapi tidak tega melihat kekasihnya yang sudah sangat mengantuk.

"Katakan sekarang atau tidak sama sekali. Besok dan besoknya dan besoknya lagi seterusnya kau pasti sibuk aku tidak mau mengulur waktu."

"Baiklah aku minta maaf. Aku tidak akan membuat alasan karena memang sudah sepantasnya kamu khawatir padaku tapi aku membalas seperti itu." Kyung Soo menatap lurus ke mata YN yang sarat dengan rasa kecewa. Ia merasa berkali lipat menyesal karena sudah menyakiti perasaan kekasihnya.

"Aku lelah. Sangat lelah dengan hubungan kita. Bagaimana ini? Hiks hiks... a..ku lelah sampai rasanya hati dan pikiranku sesak sekali." YN menangis tersedu-sedu sambil memukul-mukul dadanya. Rasa sakit hatinya bukanlah main-main, air mata bahkan tak berhenti mengalir dari matanya.

"Oppa ayo berhenti. Aku tahu kau juga pasti lelah denganku. Aku hanya beban bagimu bahkan sampai pesanku saja bisa membuatmu sekesal itu." Sesenggukannya belum berhenti tapi YN bertekad untuk mengeluarkan isi hatinya.

"Tidak aku tidak mau. Ku mohon YN maafkan aku, pukul saja aku tampar aku sampai kamu merasa baikan tapi jangan putus. Bukan kah kita sudah berjanji untuk berusaha bersama. Kalau kamu butuh waktu sendiri aku akan setuju tapi tidak putus. Aku mencintaimu sangat cinta. Ku mohon jangan tinggalkan aku." Kyung Soo berbicara dengan suara bergetar air matanya menetes deras ia memeluk kekasihnya erat tidak ingin melepaskan.

YN tidak berkata apa-apa setelah pernyataan Kyung Soo bahkan hanya dengan pelukan pria itu sudah membuatnya sedikit tenang. Begitu pula Kyung Soo yang semakin menyamankan dirinya dipelukan sang kekasih. Nampaknya mereka benar-benar saling merindu.

"Aku mengantuk oppa." YN berbicara dengan suara pelan yang masih dapat didengar Kyung Soo dengan jelas karena pelukan mereka belum terlepas.

"Baiklah ayo kita tidur ratuku." Kyung Soo menggendong kekasihnya walaupun tubuhnya terasa lelah ia tidak keberatan untuk menggendong kekasihnya yang sedang ingin bermanja. Kyung Soo bertekad untuk menebus kesalahannya dan memperbaiki hubungan mereka.

KYUNGSOO AS YOUR BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang