Don't Look At Other Men (2)

5.3K 562 24
                                    

Kyungsoo's POV

Sial! Siapa sih yang membuka gorden itu? Tidak tahu apa aku sedang lelah dan ingin tidur seharian? Merasa terganggu dengan sinar matahari yang menembus membuatku berubah posisi tidur membelakangi arah sinar.

Krukk..krukk

Apa lagi ini? Siapa yang sepagi ini sudah memasak sampai aromanya seharum ini? Membuat perutku bergejolak minta diisi tapi sungguh entah kenapa badanku lemas dan kepalaku tidak bisa diangkat. Aku hanya ingin tidur tapi perutku tidak bisa diajak kompromi.

Perlahan ku coba menggerakkan leherku yang terasa sangat kaku. Sangat sakit sampai aku harus memegangnya dengan telapak tanganku untuk meredakan rasa nyeri yang mendera.

Sebenarnya apa yang terjadi padaku? Seluruh tubuhku rasanya remuk bahkan untuk duduk saja aku harus terus mengumpat sampai akhirnya aku bisa sadar sepenuhnya.

"Aishh sakit sekali!" ku pegang perutku sembari mencoba berjalan keluar dari kamar sambil mengumpat pada diri sendiri jika maagku sampai kambuh karena itu pasti mengganggu aktifitasku.

Setelah sampai pada sumber aroma masakan yang menggiurkan dan melihat sosok sang koki yang memasak dari belakang, harusnya aku merasa senang, tapi entah kenapa otakku yang tadi tidak bekerja dengan baik berlomba-lomba memberikan informasi tentang kejadian yang terjadi tadi malam.

"Kau masih disini?"

Ku lihat YN berbalik, terkejut sebentar lalu tersenyum. Senyum indah yang biasanya ku balas dengan ciuman memabukkan.

"Oppa sudah bangun? Duduklah sup nya tinggal ku sajikan di mangkok saja."

Ya Tuhan ingin sekali aku memeluknya. Betapa aku rindu mencium seluruh aroma tubuhnya yang membuatku candu. Tapi mengingat apa yang terjadi tadi malam membuat sisi egois dan gengsiku menang.

"Apa kau tidak ingat apa yang terjadi semalam? Atau sebenarnya kau berharap bahwa aku tidak mengingatnya?"

"Oppa aku bisa jelaskan"

Ia berjalan ke arahku yang langsung ku hentikan.

"Diam disana! Aku sedang tidak ingin berada didekatmu."

"Oppa, ku mo--"

"Berhenti memanggilku Oppa! Menjijikkan, kau tahu? Kau pasti menggunakan panggilan itu untuk banyak pria, benarkan?"

"Tidak tidak. Ku mohon dengarkan dulu penjelaskanku. Please..."

"Aku tidak butuh penjelasan apapun! Sekarang keluar dari sini karena aku tidak mau melihatmu lagi!"

Dapat ku lihat dengan jelas air mata membasahi pipinya. Aku bahkan bertanya pada diriku sendiri kenapa aku bisa membuatnya menangis? Kenapa aku tidak bisa mengalahkan egoku sedikit saja?

Ku lihat ia menyeka air matanya.

"Baiklah. Tapi aku akan pergi setelah menyiapkan kebutuhanmu."

Kembali ia berkutat dengan peralatan dapur dan menyusunnya di meja makan lalu berlalu menuju kamar. Beberapa lama ia disana sempat membuatku ingin menyusulnya sebelum ia kembali dengan tas dan mantelnya lalu berjalan kembali ke arah meja makan.

"Jangan lupa minum obat dan vitaminnya setelah makan. Aku sudah menuliskan dosis minumnya di sticky note yang ku tempel di kulkas. Jangan malas untuk minum obat, eoh? Kau harus cepat sembuh."

Setelah itu ia langsung berlalu keluar dari apartemen bahkan tanpa menengok atau berpamitan padaku.

*
*

Entah berapa hari berlalu setelah kejadian itu. Aku maupun YN tidak bertukar kabar sama sekali. Bukan berarti aku tidak peduli, aku bahkan mengecek hp ku terus menerus berharap YN akan menghubungi lebih dulu. Tidak hanya berhenti disitu aku pun berulang kali meminjam ponsel Chanyeol  Baekhyun, dan Sehun bergantian untuk stalking SNS YN tapi nihil, tidak ada hal baru apapun yang bisa membuatku puas.

KYUNGSOO AS YOUR BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang