Your Happiest Girl

1K 126 11
                                    

YN's POV

"Oh, ayo bertunangan!"

Begitu kataku. Simple and to the point.

Tapi, aku tahu Kyungsoo tidak berpikir begitu.

"Bee, i don't like this. Kita sama-sama tahu kita belum siap. Ani, aku tahu kamu belum siap." Kyungsoo menutup kotak cincin itu pelan dan meletakkannya di tengah meja.

"Just tell me what's going on? Apa ada sesuatu yang aku lewatkan atau aku ga tahu atau aku yang kurang peka. Please, just tell me."

Aku hanya menunduk menatap meja sambil menggeleng pelan. "I don't know either. Aku cuma takut kamu bosan dengan hubungan kita yang begini terus bertahun-tahun."

"Hei, look at me" Kyungsoo menggenggam kedua tanganku dan mengelusnya lembut.
"Hubungan kita memang begini aja bertahun-tahun dan aku ga masalah sama sekali dengan itu. I just like you, no no i just love you so much, so so much YN that i don't care with anything else."

Sebenarnya aku sudah tahu. Kyungsoo terlalu mencintaiku dan hubungan kami sehingga tidak ada celah untuk memikirkan hal lain yang tidak penting.

"Jadi aku ditolak, ya?" Aku tersenyum jenaka. Bukan karena malu tentu saja. Karena aku seperti sudah tahu hal ini akan terjadi tetapi hatiku tetap berbunga-bunga karena ternyata rasa kami masih sama.

Cinta ini belum berubah

Tidak,

Aku mohon cinta ini tidak akan pernah berubah. Cause, i love him so much too.

Kyungsoo menggeleng keras, "siapa yang menolakmu? Memang tadi aku bilang apa?"

"You said, you don't like this" ku tarik tanganku berusaha lepas dari genggamannya yang entah kenapa dibiarkan saja olehnya.

"Ya, aku ga suka aja."

"Apaasih bee, ngeselin tahu! Kalau ga suka ya udah ga usah diulang-ulang juga." Entah kenapa suasana jadi aneh dan moodku drop.

"Udah diem dulu. Tunggu di sini sebentar."

Aku memutar bola mataku malas dan hanya mengekorinya yang sudah berdiri meninggalkan meja makan dengan tatapanku.

Apa lagi sekarang?

"Kyungsoo, what are you doing?"

"Udah diam dulu kata aku."

"Aisshhhh jangan macam-macam deh!"

"You gonna like it. I swear!!"

"Serah deh."

Aku akhirnya menyerah untuk menunggu dan memilih bermain ponsel berencana memilah foto terbaik hari ini untuk dijadikan wallpaper lockscreen terbaru.

"Hei YN"

"Hemmm?"

"Heii look at me!"

"Iya, apa sih? Ngomong aja. Aku lagi milih foto nih bagus-bagus semua bingung."

"Lihat aku dulu YN"

"Aishhh iya i--- what is that? What are you doing?"

"Ask you to be my forever partner."

"Hah?"

"I want you to be my forever partner."

Aku masih belum bisa mencerna apapun.

Kyungsoo berlutut menghadapku dengan tangan kanannya mengangkat sebuah cincin yang sederhana namun cantik.

"YN? Honey? Kau mendengarku?"

Aku menggeleng dan mengangguk kebingungan.

"Sayang kamu nangis"

Aku refleks mengusap pipiku yang tak ku sadari sedikit basah karena air mata.

"Oppa jangan bercanda."

Kyungsoo tersenyum menampakkan bibir indah pria itu yang selalu ku kagumi.

"Jangan menangis, hemm? Aku tidak mengajakmu menikah sekarang tapi kita akan. Kita akan menikah saat kamu siap."

"Untuk sekarang aku hanya bisa melakukan ini. Mengajakmu menghabiskan waktu denganku untuk waktu yang sangat sangat lama. Menjadi teman, sahabat, cinta, tempat berteduh, tempat pelarian dan berlabuhku."

"Tanpa tekanan?"

"Tanpa tekanan, absolutely."

"Tidak perlu jawaban. Aku tahu Oppa sudah mengetahuinya."

Kyungsoo tersenyum lebar. Aku tahu dia sangat bahagia, begitupun denganku.

"Boleh aku pasang cincinnya sekarang?"

Aku mengangguk tidak sabaran sambil merentangkan tanganku ke arahnya.

Kyungsoo memasangkannya cincin itu yang ternyata sedikit longgar di jari manisku, tapi aku tidak masalah karena aku terlalu bahagia.

"Oppa gomawo."

"Kalimatnya salah. Harusnya 'oppa saranghae'" Kyungsoo memperagakan kalimat itu dengan seksama dan penuh romansa yang mengundang tawaku.

"Tapi aku ingin berterimakasih bukan menyatakan cinta. Jadi tetap 'Oppa gomawo'"

"Terserahmu saja, huh! Dasar tidak ada romantis-romantisnya!" Pria itu memalingkan wajahnya kesal sambil melipat kedua tangannya di dada.

Melihatnya begitu kesal entah kenapa membuatku sangat bahagia dan memeluknya erat.

"Terimakasih sudah mencintaku dengan tulus Kyungsoo. Kau salah satu hadiah terbaik dari Tuhan untukku."

Kyungsoo membalas pelukanku dan menyematkan ciuman sayang di keningku.

"Nah kau sudah tahu itu, kan? Jadi jaga hadiahmu ini baik-baik. Oke??"

Ku cubit pipi tembamnya yang terkembang karena senyum jenaka sebagai balasan atas kata-katanya.

"Tentu saja. Aku akan menjaga hadiahku dengan baik."

TBC / END ??? IDK 🤣🤣🤣

HOPE U ENJOY LUVS

Moonmaap klo salah grammar bund. Tahu sendiri aku orang korsel 🤣🤣

Sorry ya lebih byk pake kalimat english lebih kena aja soalnya feel nya.

Semoga kalian ga bosan ya aku update terus, lagi bahagia soalny doi mulai aktif lagi wowkwowkwowkwkowk.

Maaf juga kalau kemampuan menulisku gitu2 aja aku mmg belum menjadikan menulis sebagai hobby yg serius jadi masih let it flow aja. 😍😍🤗🤗

KYUNGSOO AS YOUR BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang