KYUNGSOO AS YOUR BOYFRIEND

Perkelahian Manis

Kyungsoo's POV

"Yang, kamu beneran gak ikut anter aku?" Aku bertanya, lagi, demi memastikan pendengaranku tidak terjadi kerusakan.

"Aku kan udah bilang barusan Kyungsoo. Aku udah janji mau pergi ke pantai sama teman-teman aku dan itu udah lama banget rencananya."

Aku hanya membuang muka saat YN menjawab hanya dengan melirikku sekilas sebelum kembali menyantap ayam pedas di tangannya.

"Lama bangetnya emang sebelum kapan? Sebelum kamu tahu aku berangkat wamil apa gimana, sih? Aku pergi 18 bulan loh YN, bukan pergi seminggu atau sebulan." Aku masih tetap kekeuh pada pendirian bahwa dia seharusnya ikut mengantarku tanggal 1 Juli nanti.

"Menurutmu yang mana jawabannya?" Bisa ku lihat YN menatapku dengan tatapan sengit dan siap meledak. "Kita berantem hampir setengah abad kali karena itu. Cuma mau ngingetin kamu aja, kita baru bertemu lagi hari ini setelah setengah abad perkelahian itu."

Lihat, lihat. Dia membahas perkelahian kami lagi.

Dasar cewek, katanya sih memafkan tapi tetap ada yang sangkut di hatinya.

Untung sayang.

"Jadi kamu mau kasih aku pelajaran gitu dengan biarin aku diantar member aja tanpa kamu? Orang lain diantar sama keluarganya loh Yang, sama pacar atau bahkan anak istri mereka, sedangkan aku?"

Aku menunjuk diriku sendiri sambil memasang wajah kesal bercampur sedih. Berharap ia mau luluh dan berubah pikiran.

YN hanya menggelengkan kepalanya lalu berdiri menuju nakas samping tv.

"Nah, sekarang katakan makanan apa yang kamu inginkan untuk hari itu? Aku berangkat jam 7 pagi jadi masih sempat memasak sarapan sekaligus makan siang untukmu sebelum pergi. Oppa hanya tinggal memanaskannya saja jika ingin makan."

Aku menghela napas berat.

This is not what i want.

Aku hanya ingin dia ada di sampingku hari itu, tapi saat mendengar ia akan menyempatkan diri memasak untukku pagi-pagi sekali, hatiku jadi meleleh.

Alih-alih mengisi kertas dengan makanan yang ku inginkan, aku mendekat padanya dan membaringkan diriku dengan paha YN sebagai bantal kepalaku.

"Tidak perlu. Aku ingin kita memasak dan  sarapan bersama sebelum kamu pergi ke pantai. Sudah lama sekali sejak terakhir kali kita melakukan itu, ya kan?"

"Ya, sudah lama sekali."

Setelah itu aku memeluk pinggangnya dan menyembunyikan wajahku di perutnya. Tidak ingin menyia-nyiakan waktu bermesraan kami yang akan rehat sangat lama.

"Aku akan menelponmu."

Kami berdua mengatakan hal yang sama yang langsung mengundang tawa pada bibir gadis itu dan menular padaku.

Pada akhirnya kami tidak jadi pergi menghabiskan waktu dengan kencan romantis di luar. Kami hanya menghabiskan waktu seharian di apartemen YN dengan perkelahian manis disertai kemesuman kami terhadap satu sama lain serta janji-janji untuk tidak mementingkan ego demi kelangsungan hubungan kami.

TBC