Doubt You (1)

8.1K 556 45
                                    

WARNING !!! 🔞🔞🔞


Kyungsoo's POV

Hahhh akhirnya hari ini datang juga. Hari yang sudah sangat ku tunggu. Aku bahkan menghitung hari demi hari yang terlewati hingga saat ini.

Ku langkahkan kakiku menuju apartemen sederhana milik kekasihku, memencet tombol password dan segera masuk ke dalam. Tidak ku hiraukan lagi rasa lelah yang mendera tubuhku karena seharian beraktivitas.

Ku buka perlahan pintu kamar kami dan betapa bahagianya aku menemukannya disana, tertidur dengan novel menutup wajahnya.

"Chagi---

"DORRR!"

"Ya ya kau..." ku elus dadaku sambil menarik dan membuang napas menetralkan jantungku yang hampir copot karena YN mengagetkanku.

"Hahaha... oh hahah...per..uhuk uhukk uhukk"

Segera ku tolong YN membenarkan posisinya dari berbaring menjadi duduk dan menepuk pelan punggungnya lalu menyodorkan gelas berisi air putih yang selalu tersedia di atas nakas.

"Sudah mendingan?"

YN mengangguk yang terlihat sangat menggemaskan menurutku.

"Makanya tidak boleh mengerjai orang yang lebih tua." Ku usak pelan rambutnya yang memang sudah berantakan.

"Hufttt menyebalkan!"

YN mengerucutkan bibirnya dan langsung mengubah pose jadi berbaring yang langsung ku ikuti. Ku peluk dirinya dari belakang dengan erat.

"Ini sudah jam 3 pagi. Kenapa belum tidur, hmm? Kamu bisa tambah sakit jika tidur selarut ini."

YN membalik tubuhnya menghadapku dan menatapku tajam, "siapa suruh tidak menghubungiku saat ingin take off? Saat sampai di Korea pun kamu tidak memberi kabar sama sekali. Aku hanya melihat berita dari instagram."

"Sayang aku--

"Hanya tidak ingin mengganggu tidurmu. Aku tidak ingin kamu terbangun hanya karena bunyi pesan dariku. Bla bla bla..."

YN menyambung perkataanku yang sudah sangat ia hapal. Hal ini selalu saja bisa jadi bahan pertengkaran kami.

Tidak ingin membuatnya tambah marah dengan membalas ucapannya, kembali ku lingkarkan lenganku di pinggangnya ingin menariknya dalam pelukanku yang langsung di tepis olehnya.

"Oppa you always like that. Kamu pikir aku marah terus kamu peluk-pelukin langsung mau gitu? We need to talk about this seriously."

Wajah YN begitu serius sampai aku tak berani untuk membantah. Ia memang benar kami harus meluruskan masalah ini tapi tidak malam ini. Sekarang bahkan sudah jam 3 pagi dan aku sudah mengantuk sekali.

"Aku tahu tapi---

"Ini sudah jam 3 pagi dan kita butuh tidur. Always the same answer."

Ku hembuskan napasku kasar. Aku paling tidak suka seseorang mencelaku saat berbicara dan ia tahu itu tapi tetap melakukannya.

"Enak kamu bilang gitu karena kamu nggak pernah ngerasain jadi aku. Kamu nggak pernah tahu bagaimana khawatirnya aku setiap kamu pergi ke luar negeri, pulang dihari yang sama dengan naik penerbangan tengah malam. Plane is dangerous and who knows it can be our last goodbye? You never know."

YN berkata dengan air mata yang menetes, tidak terisak tapi cukup membuatku merasa bersalah karena apa yang ia katakan itu benar. Tidak seharusnya aku menyepelekan pesan untuk mengabarinya.

"Maafkan aku. Aku tidak pernah berpikir sampai kesana, kamu pasti sangat khawatir sampai tidak bisa tidur." Ku hapus air mata yang mengalir di mata indahnya. Bodohnya aku membuat kekasihku menangis.

KYUNGSOO AS YOUR BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang