28 Juni 2019 (1)

2.4K 293 6
                                    

YN's POV

"Jangan mengatakan hal yang tidak bisa kau lakukan. Kau akan pergi dalam hitungan jam dan tidak akan kembali dalam waktu singkat."

"Aku tahu. Aku hanya punya beberapa jam untuk dihabiskan bersamamu dan pasti tidak akan bisa menghapus semua kesalahanku tapi ku mohon beri aku kesempatan. Jika setelah hari ini kamu masih membenciku maka aku akan melepasmu untuk mencari kebahagiaanmu, tanpa aku."

Kyungsoo berucap sambil mencoba menyentuh tanganku yang langsung ku hindari. Jujur saja, dengan perkelahian kami yang sangat panjang masih sulit bagiku untuk begitu saja memaafkannya, apalagi dengan dia yang tiba-tiba datang seperti ini menjelang waktu wamilnya tiba.

Ku lihat bibir hatinya menekuk sedih saat aku menghindari sentuhannya yang secara otomatis membuat hatiku tersakiti juga. Ternyata pria ini masih sangat berpengaruh besar terhadap hatiku.

Pria itu sudah akan mengeluarkan suara lagi sebelum aku menginterupsinya. Mengangkat telapak tanganku dan meletakkannya di depan bibir pria itu.

"Jangan coba-coba membaca pikiranku dan menarik kesimpulan bodoh."

Pria itu hanya menatapku dengan ekspresi menyerah yang sangat berbeda dengan apa yang dilakukan tubuhnya. Ia menyentuh tanganku cepat dan menyembunyikannya di belakang pinggangnya yang otomatis membuat tubuh kami bertubrukan lalu masuk dalam dekapannya.

"Yak! Kyungsoo!"

Aku memukul-mukul pelan punggungnya sebagai bentuk protes atas gerakannya yang tiba-tiba. Tapi itu hanya berlangsung sebentar, karena aku pun tidak menyadari entah sejak kapan aku diam-diam menghirup aroma shampoonya yang khas, membaui wangi dari pewangi baju yang selalu jadi favoritku bahkan tanganku dengan tidak tahu dirinya sudah melekat erat pada pinggang Kyungsoo, membalas dengan penuh minat pelukan pria itu.

"Aku mencintaimu Kyungsoo. Sangat. Mencintaimu. Kau tahu itu, kan?"

Air mataku menetes, awalnya hanya sebulir lalu semakin deras seperti hujan.

"Maafkan aku YN. Semua salahku, aku yang egois tidak memikirkan perasaanmu dan membuatmu terluka. Aku memang pria bodoh."

Suara pria itu bergetar siap menangis, membuatku tidak tega dan segera melerai pelukan kami agar bisa melihat wajahnya.

"Jangan menangis! Aku tidak ingin melepasmu pergi dengan mata, pipi dan bibir yang bengkak."

Aku menyentuh bagian-bagian itu dengan jari telunjukku yang langsung membuatnya senyumnya merekah.

"Tapi- aku tidak keberatan jika bibirku bengkak karena kita terus- berciuman."

"Mesum!"

Baru saja aku ingin mencubitnya ia sudah bergerak dan entah bagaimana aku sudah berada di gendongan pria itu.

"Kyu--ng, ahh"

Baru saja aku hendak protes karena si bibir hati ini mendaratkan tubuhku dengan asal ke kasur tapi sepasang bibir itu langsung mencuri ciumanku, mencecap, menyesap dan melumat bibirku tanpa ampun.

Aku jadi ragu apakah kami hari ini akan keluar kamar dan melaksanakan rencana awal untuk berkencan seharian atau tidak.

Karena, sungguh aku juga merindukan semua tentang pria ini.

Jadi, untuk saat ini aku akan menikmatinya.

Ah, bukan, kami akan menikmatinya.

TBC

singkat, padat, tapi tidak jelas😂

Masih gak diceritain gmn mereka jadi berantem. Hemm aku gak bisa menjanjikan apapun tapi klo inspirasi dan kerajinanku dtg pasti aku update.

Terimakasih untuk kalender dan alarm dadakanku.

Kalian memang yang terbaik!!!

Aku janji setelah aku lihat foto ksoo pake seragam dan mulai kegiatan bela negaranya dengan senyum hatinya yang mengembang aku akan baik-baik saja. Aku akan bekerja keras untuk belajar supaya bisa jadi lebih baik dan lebih membanggakan dari sekarang.

*sebenarnya aku mau buat part ini berantem lagi. Tapi, aku gak mau bikin kita semua tambah sedih. Jadi aku kasih yg manis walau gak terlalu manis🤣🤣

❤ queenysg

KYUNGSOO AS YOUR BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang