"Sayang..."
"Love..."
Argh! Mengganggu! Aku bersumpah akan mengutuk siapapun yang berani mengganggu tidurku yang bahkan baru berapa jam. Mataku saja masih sangat perih.
Ku buka mataku perlahan, menghalau sinar lampu yang langsung mengenai mataku dengan tangan.
Chup!
Ku rasakan sesuatu yang kenyal dan lembab menyentuh bibirku.
"Selamat hari kasih sayang, Cintaku."
Kedua mataku terbuka lebar.
"Kyungsoo?" Ku ubah posisiku jadi duduk dan bersandar pada headboard.
"Ya?"
"Kamu benar Kyungsoo?"
Kyungsoo terkekeh kecil, membuat bibir hatinya mengembang yang langsung bereaksi tidak baik pada jantungku.
"Iya Sayang. Siapa lagi, huh?"
Kyungsoo mengambil posisi duduk di dekat kakiku lalu mencondongkan kepalanya ingin mencium bibirku tapi segera aku menghindar, memalingkan wajahku.
"Aku bau! Jangan cium-cium!"
"Gadisku tidak pernah wangi tapi aku tetap mencintainya. Jadi, apa salahnya langsung mencium mu walau belum sikat gigi?"
"Jorok Kyungsoo! Kau ini!" Aku mengerucutkan bibirku. Sebal! Bukan pada Kyungsoo tapi pada bibirnya yang bisa jadi begitu manis.
Kyungsoo hanya mendengus, tidak peduli.
"Oke. Akan aku ulangi."
"Selamat hari Kasih Sayang, Wanitaku." Kyungsoo meletakkan buket bunga yang dari tadi di genggamannya pada tanganku.
Ku pandangi bunga itu sejenak lalu kembali menatap Kyungsoo yang sepertinya menunggu responku sejak tadi.
"Kau diam saja. Apa kau tidak suka bunganya? Haruskah aku membeli bunga lain atau lebih banyak bunga?"
Aku menggeleng, sedetik kemudian ternyum.
"Itu karena kau membuatku bingung."
"Huh?" Sebelah alis Kyungsoo terangkat.
"Kau membuatku bingung harus bereaksi seperti apa. Mengatakan cinta, memelukmu lalu mencium mu. Memelukmu, mencium mu lalu mengatakan cinta. Atau mencium mu, mengatakan cinta lalu memelukmu."
Grep!
Kyungsoo segera menarikku ke dalam pelukannya dan mengatakan kalimat yang selalu membuatku mencintainya lagi dan lagi.
"Kamu tahu, kan. Aku tidak peduli, asal itu kamu."
Lalu Kyungsoo membawaku dalam ciuman memabukkan yang benar-benar ia lalukan walaupun aku benar-benar belum sikat gigi.
•
"Oppa. Aku ingin bertanya sesuatu."
"Apa?"
Ku hentikan sejenak kegiatanku mencuci sayuran dan menghadap pada Kyungsoo yang sedang memotong daging.
"Tadi, saat kamu mengucapkan hari kasih sayang. Pertama kamu mengucapkan Cintaku, lalu yang kedua kamu menyebut Wanitaku."
"Kenapa? Apa ada sesuatu yang aneh?"
"Tidak, sih. Hanya penasaran saja, apa kata-kata itu ada bedanya untukmu."
"Hem..." Kyungsoo menghentikan kegiatan memotongnya dan menatapku. "Dulu dua kata itu tidak memiliki perbedaan. Kamu adalah cintaku dan wanitaku. Tapi sekarang..."
"Ishh cepat lanjutkan."
"Tapi sekarang, dua kata itu memiliki sedikit perbedaan. Cintaku adalah seseorang yang ku cintai dan memiliki risiko cinta itu bisa hilang. Tapi wanitaku memiliki arti lebih dalam. Apapun yang terjadi pada kita, cinta itu masih ada atau tidak, kamu akan selalu menjadi wanita yang spesial untukku."
"Jadi sekarang aku berada di posisi apa?"
"Cintaku dan wanitaku. Karena aku berharap cintaku tidak pernah berakhir untukmu, juga sebaliknya."
END
Sorry... aku gak tahu cerita ini layak atau tidak. But i just wanna share what was in my head when saw that pict.
Semoga bisa cepat kembali nulis dengan feel yang bagus.
Enjoy
KAMU SEDANG MEMBACA
KYUNGSOO AS YOUR BOYFRIEND
Fanfiction#1 DOKYUNGSOO (201018) #7 KYUNGSOO (280619) (Kyungsoo x You) [ONE SHOOT/TWO SHOOTS/LEBIH] Bagaimana jika kamu yang cuma cewek biasa bisa menjadi kekasih dari bintang dunia D.O. EXO. Baca dan berimajinasilah. Cast: Kyung Soo YN (Your Name) OC (Berg...