Nightmare

5K 528 25
                                    

YN's POV

"Tidak... tidak... ku mohon..."

Ku goyang-goyangkan tanganku pada tubuh Kyungsoo yang melemah. Berharap ia tetap bertahan sampai bantuan datang.

"Kyung... jangan tinggalkan aku..."

Ku condongkan bibirnya tepat didepan bibirnya. Bukan, aku tidak memberinya sebuah ciuman, tapi mencoba memberinya napas buatan dengan kemampuanku yang pas-pasan.

Sekali,

Dua kali,

Tiga kali,

Masih terus tangan dan bibirku bekerja pada tubuhnya, mencoba membuatnya tetap bernapas, namun nihil, tubuhnya bahkan tidak bereaksi sama sekali.

Ku mohon Kyungsoo.

Jangan tinggalkan aku!

Jangan berani-berani pergi dari hidupku!

Ku tatap matanya yang sedikit terbuka, membuat hatiku luar biasa membuncah.

"Oppa, bertahanlah heum ambulans akan datang. Hey lihat aku! Lihat aku!"

Ku arahkan wajahnya kearahku, berharap dapat membuatnya sedikit berjuang sebelum ambulans datang.

"Sa..ki..t YN..."

Tangannya yang berlumuran darah bergetar hebat tapi tetap berusaha menjangkau wajahku. Mengelus sebelah pipiku dan mencubitnya pelan, seperti kebiasaan yang dilakukannya terhadapku.

Ku pegang erat telapak tangan dinginnya, meresmasnya pelan, mencoba membuat semangat hidupnya meningkat walau aku tahu sangat susah baginya untuk bernapas.

"Bukankah kau bilang kita akan menikah? Kita akan meminta izin pada ayah dan ibu, jadi kau tidak boleh pergi kemanapun! Kau harus membantuku merebut hati kedua ayah kita agar memberi restu."

Kyungsoo mengangguk. Aku tahu ia tidak lupa rencana kami pagi ini untuk pergi ke Busan. Acara kumpul keluarga yang sengaja kami berdua adakan untuk meminta restu mereka. Namun rencana itu gagal total akibat truk oleng yang tidak bisa kami hindari.

"YN-ku... akan... ja...di... pengantin... ter...cantik"

"Karena itu kau harus berasa disana. Aku tidak mau tampil cantik jika bukan Oppa mempelai prianya."

Uhukk

Uhukk

Kyungsoo mulai terbatuk. Batuk darah. Membuatku semakin panik dan mulai meneriaki semua orang disekitarku.

"MANA AMBULANSNYA?"

"APA KALIAN TIDAK MENYURUHNYA UNTUK CEPAT?"

"AMBULANS! KAMI BUTUH AMBULANS!"

Ku rasakan remasan ditanganku, membuatku menoleh pada Kyungsoo yang memberi kode untuk mendekat padanya.

"Lo...ve you... Sun...shine"
.
.
.
"KYUNGSOO!!!"

Itu hanya mimpi.

Ya, mimpi.

Mimpi yang berhasil mengambil seluruh jiwaku kedalamnya, membuat seluruh tubuhku lemas tak bertenaga.

"Huh tidak biasanya yang bermimpi seperti itu."

Ku raba meja nakas tepat disebelahku, mencari ponselku.

04:10

Ternyata masih subuh, tapi mimpi itu membuatku begitu sadar dan tidak berniat tidur lagi.

KYUNGSOO AS YOUR BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang