Bab 1 - Part 2

2K 177 10
                                    

Rachel memutar mata membaca tulisannya. Benar-benar... Bukankah dia sudah sangat menyayanginya?

[WELCOME MY FAKE FIANCEE]

Sudah Rachel duga. Tunangannya itu sukses besar membuat semua orang yang ada di Bandara Incheon berbisik-bisik tentangnya.

"Dasar rendahan," maki Rachel pelan saat Youngdo menatapnya dengan penuh kemenangan.

Dengan santainya, Rachel berjalan ke arah Youngdo dan mendorong troli yang sedari tadi dipegangnya ke arah pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan santainya, Rachel berjalan ke arah Youngdo dan mendorong troli yang sedari tadi dipegangnya ke arah pria itu. Entah bagian mana dari tubuh pria itu yang kena, Rachel sama sekali tidak peduli. Yang jelas dia ingin memberikan kesan paling buruk yang bisa ia lakukan.

Berjalan dengan angkuhnya, Rachel melirik sekilas dan mendapati Youngdo ternyata berjalan mengikutinya. Pria arogan itu bahkan mendorongkan trolinya, seolah tidak terganggu sama sekali dengan semua ini.

 Pria arogan itu bahkan mendorongkan trolinya, seolah tidak terganggu sama sekali dengan semua ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh, ini membuat Rachel muak.

"Pertemuan yang menyenangkan," sindir Youngdo yang mensejajari langkahnya dengan senyum meremehkan, "Apa kita tidak saling mengucapkan salam?"

Rachel berhenti untuk menatapnya sinis. "Aku pikir hubungan yang kita jalin sudah terlalu dekat untuk melakukan itu."

"Ah, benar juga. Apa kita langsung menikah saja?"

Rachel menatap tajam tepat di manik mata Youngdo, dan pria itu bahkan tidak berkedip sedetikpun.

"Manis sekali," sindir Rachel tidak mau kalah. "Sepertinya kau benar-benar cocok denganku."

Youngdo tertawa dan merangkul bahu Rachel. Rangkulannya terlalu kasar untuk diberikan pada seorang wanita, kontras dengan ucapannya yang seolah tidak keberatan dengan kehadiran Rachel disana.

Rachel tidak mengelak. Dia hanya memandang tangan itu dingin. "Singkirkan tanganmu."

"Kenapa? Apa kau mau aku menggandengmu saja?"

Tangguh juga, pikir Rachel sebal, tapi apakah ia bisa bertahan satu hari saja dengannya?

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang