Nam Bisseo berjalan dengan langkah tegas. Di sisi kiri dan kanannya banyak sekali kamar. Dengan berbekal petunjuk dari sang pemilik Club, ia bermaksud menyusuri lorong remang-remang itu mencari keberadaan seseorang.
“Nam Bisseo, kau tidak sungguh akan masuk, kan?” sela Presdir Choi yang sejak tadi mengekor di belakangnya. “Kasihani dia. Youngdo baru saja putus cinta.”
Mendengar perkataan Presdir Choi, Nam Bisseo terpaksa menghentikan langkahnya. “Apa yang Tuan Muda alami itu bukan putus cinta. Nona Rachel juga tidak begitu saja meninggalkannya. Itu murni kesalahan Tuan Muda sendiri... terutama Anda.”
“Aku? Urusan apa aku mencampuri percintaan mereka?”
“Apa Presdir lupa bagaimana Presdir memaksa Tuan Muda tetap ikut rapat di malam dimana ia harus menemui Nona Rachel?”
“Dan anak itu menghilang hanya karena Youngdo membuat satu kesalahan? Putus memang pilihan yang tepat.”
Menghela nafas untuk berusaha bersabar, Nam Bisseo memilih mengabaikan majikannya dan mencari lagi nomor kamar yang dibicarakan Taehwan.
“Biarkan saja Youngdo. Ini sangat wajar.”
“Tidak ada kata wajar dalam kelakukan menjijikkan seperti ini.”
Presdir Choi tertawa kecil mendengar ucapan sekretarisnya itu. “Menjijikkan? Ayolah, dia laki-laki dewasa. Dia hanya sedikit bersenang-senang.”
“Presdir,” ucap Nam Jina menatap atasannya itu seolah ia adalah ayah terbodoh di dunia, “Apa Anda juga akan mengatakan hal yang sama jika 1 bulan kemudian, ada seorang wanita pengeruk harta yang datang di pintu rumah Anda, meminta Tuan Muda segera menikahinya dan meminta Anda memberinya akun bank pribadi? Anda mau tertipu?”
Perkataan itu sukses membuat Presdir Choi tahu jika ia sudah kalah. Tak butuh waktu lama untuknya mencari kamar yang Taehwan maksudkan. Ia lantas mempelkan kunci kartunya ke pintu, membuat dua orang sejoli yang sedang bergumul itu terkejut dengan kedatangan mereka.
“Choi Youngdo, benar-benar... tidak bisakah kau lebih rapi melakukannya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanfictionYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...