Chayeon menghapus airmatanya yang tidak bisa berhenti menetes. Ia sudah berjanji tidak akan menangis lagi saat berangkat sekolah pagi ini. Tapi setiap teringat betapa dekat dan akrabnya Youngdo dengan Rachel membuatnya tidak bisa menahan diri untuk tidak marah dan kecewa.
Tanpa Youngdo dan Rachel tahu, Chayeon memperhatikan mereka. Bagaimana mereka datang di pagi hari bersama, bagaimana mereka bertengkar di depan papan pengumuman nilai dengan lucunya, hingga bagaimana mereka berdua berbicara saling berbisik mesra di balkon sekolah. Chayeon melihatnya dan ia tidak bisa melakukan apa-apa.
"Aku tidak bisa melanjutkan ini semua," bisiknya sendu.
Sungguh, Chayeon sangat tahu diri. Ia tidak akan pernah bisa menyaingi Rachel. Keberadaan gadis itu mungkin tidak sebanding dengan kenangan demi kenangan masa-masa indahnya bersama Youngdo, namun kini ia tidak berkutik. Di saat Youngdo seolah melupakan janjinya, Chayeon harus menerima kemarahan ibunya yang bertubi-tubi karena perpisahan mereka.
Ia takut. Sangat takut.
Mengusap airmatanya yang jatuh perlahan, Chayeon berbisik lirih, seolah Youngdo ada di depannya dan mendengarnya. "Sekarang, mana janji itu?"
Jadi, apa yang akan kau pilih?
Perkataan Taehwan benar. Apa yang akan ia pilih nantinya? Kini keadaan sudah berubah. Angin yang bertiup ke arahnya masih sama, hanya saja kini angin itu tidak lagi membawa Youngdo padanya.
Berdiri menunggu lampu penyeberangan menyala dengan pikiran kosong, Chayeon refleks ikut melangkah saat merasa melihat seseorang yang juga melangkah ke depan. Semua terjadi begitu cepat. Gadis itu baru berjalan beberapa langkah saat ia sadar bahwa orang yang tadi ia ikuti hanya mengambil barangnya yang terjatuh tak jauh dari tepi trotoar dan segera kembali, sementara ia kini sudah hampir ada di tengah.
Detik berikutnya, Chayeon sudah terjatuh di jalanan beraspal. Tidak dengan keras, tapi cukup membuatnya sangat terkejut. Terdengar beberapa teriakan panik orang-orang yang melihatnya. Menatap bekas ban mobil yang tepat ada disampingnya membuat gadis itu seolah membeku. Andai saja mobil yang hampir menabraknya ini tidak segera berbelok tajam dan mengerem mendadak, mungkin saja ia bisa lebih parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanfictionYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...