66th Building, Seoul
Tidak menjadi sekretaris berarti bisa hidup lebih manusiawi. Tapi rupanya, sepertinya kehidupan itu hanya ada dalam angannya saja. Seberapa keras pun ia mencoba untuk bersantai, tubuhnya selalu berkhianat dengan mencari pekerjaan yang bahkan hampir tidak ada yang bisa dikerjakan disana.
Jadi jangan salahkan dirinya ketika kini ia membersihkan kamar yang bahkan setitik noda pun tidak ada. Tidak ada bagian yang tidak ia lewati. Bahkan, di beberapa bagian, ia menggosoknya sampai dua kali. Seperti di bagian foto pernikahan paling membahagiakannya ini.
Lucu memang.
Bagaimana bisa ia berakhir tetap mencintai pria yang sudah berselingkuh darinya? Selamanya, hatinya tidak pernah berubah. Hatinya tetap sama, tetap tertuju pada arah yang sama. Entah bagaimana keadaan pria itu sekarang, tapi Jina tidak akan menganggunya.
Ia bisa hidup tanpanya.
Hanya satu orang yang tahu sekacau apa hidupnya dulu. Orang yang sudah ia anggap sahabat. Orang selama lebih dari 25 tahun ini ia anggap sebagai atasan. Hanya orang itu yang paham apa yang ia rasakan dan ia tidak membiarkan orang lain masuk melihat hatinya kecuali Presdir Choi.
Ah, menyebalkan.
Persahabatan membuat keduanya berakhir dengan gosip murahan. Tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali diam. Jadi ketika Presdir Choi menawarinya sebuah hubungan yang hanya atas dasar kenyamanan, ia menolak.
Tidak akan ada pernikahan kedua baginya.
Juga, tidak akan pernah ada wanita yang bisa menempati posisi terbaik di hati teman dan atasannya itu.
Jadi ia tidak akan memasukkan namanya dalam keluarga Choi. Ia tidak akan seperti dugaan semua orang. Biarlah ia tetap menjadi seorang Nam Jina. Ia suka menjadi dirinya. Tanpa ada yang mengekang, tanpa ada yang memilikinya.
Biarlah ia tetap menjadi putri dari Ayah dan Ibunya sampai ajalnya nanti tiba.
Biarlah putri semata wayangnya juga tetap menjadi Lee Soori, tetap menjadi putri yang dari mendiang suami.
Selamanya, ia dan Soori adalah Nam Jina dan Lee Soori, bukan Nyonya Choi dan Choi Soori.
"Yang benar saja..." ucap suara lembut yang sudah ia rindukan, "Aku meminta Ibu beristirahat sebentar, bukan untuk membersihkan kamar."
Jina tersenyum pada Soori yang berdiri di ambang pintu kamarnya.
"Kau sudah pulang?" ucapnya menyambut kedatangan orang yang ia sayangi itu. Soori mengangguk. "Kemarilah... ayo kita bersiap. Sepertinya pernikahannya akan sangat indah."
-----------End-----------
Terima kasih yang selama ini sudah mendukung Some.
Terima kasih yang sudah mendukung karakter Nam Jina.
(Nam Jina, versi 25 tahun)
(Lee Soori, 15 tahun)
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanfictionYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...