Bab 6 - Part 2

1.4K 129 9
                                    

Youngdo menghembuskan nafas kasar. Berusaha menahan amarah memang menguras tenaga. Laporan demi laporan yang Myungsoo kirim melalui pesannya sama sekali tidak membuat suasana hatinya membaik.

 Laporan demi laporan yang Myungsoo kirim melalui pesannya sama sekali tidak membuat suasana hatinya membaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baru datang dan sudah habis 3 gelas?" Ejek Ryul yang duduk menghampirinya setelah puas berkeliling. "Kau jelas ada masalah berat."

Youngdo tidak menjawab. Menenggak minumannya dalam satu kali teguk, ia hanya mengamati bagaimana ramainya club yang sama sekali tidak menghibur hatinya.

"Eh Youngdo, kau lihat gadis itu?" Tunjuk Ryul sembari memesan satu gelas minuman yang sama. "Yang bergaun hijau. Aku rasa dia melihat terus kesini."

"Kau suka?" Jawab Youngdo sama sekali tidak peduli.

Ryul tertawa lirih. "Aku? Kau tahu jelas bagaimana seleraku. Gadis dengan dada sebesar itu sama sekali tidak masuk kriteriaku."

"Aku juga tidak tertarik."

"Damn, kau tidak tertarik?" umpat Ryul dengan tawa keras, "Kau benar-benar Choi Youngdo, kan?"

"Tambah lagi," ucap Youngdo pada Bartender di hadapan mereka. Ia memilih memesan minuman yang lebih keras untuk mengabaikan ocehan Ryul.

"Hari ini, aku bertemu dengan Gong Tae. Anak itu tidak berubah, masih saja sama."

"Jangan sebut namanya," desis Youngdo menakutkan.

"Kenapa? Kau harus terbiasa. Bagaimanapun Gong Tae masuk sekolah kita dan kau akan setiap hari bertemu."

Menenggak minumannya lagi, Youngdo merasa jika amarahnya benar-benar sudah di ujung batas. Ryul temannya, tapi jika ia tidak menutup mulut sekarang juga...

"Aku pikir Gong Tae juga sudah bertemu dengan tunanganmu. Dia bertanya tentang Rachel padaku dan..."

Menoleh tajam, Youngdo mencengkeram kerah Ryul dengan nafas memburu. Ryul sendiri hanya menatapnya, tersenyum simpul seolah ini adalah hal sepele diantara mereka.

"Tenang saja, aku tidak memberitahunya banyak hal."

Youngdo melepaskan cengkeramannya dan mengumpat dalam hitungan detik. Minuman sudah menguasai emosinya dan ia terlihat konyol dengan bereaksi seperti ini.

"Aku tidak keberatan dipukul... Jika itu bisa membuatmu lebih baik," ucap Ryul dengan tepukan menenangkan di bahunya kala mereka duduk kembali.

Youngdo melirik sinis dan kembali meneguk minumannya. "Tidak ada yang bisa membuatku lebih baik selain bajingan itu menyingkir dari hidupku."

SomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang