"Aku bilang berhenti mengganggu!"
Youngdo mendorong bahu Myungsoo kuat. Pria itu telah menghabiskan seluruh minuman yang ia pesan hanya dalam waktu singkat. Mabuk tidak terhindarkan, tapi pria itu bahkan masih tidak berhenti meneguk isi gelasnya.
"Sunbae! Kau mabuk, Demi Tuhan!" cegah Myungsoo merebut gelas itu dari tangan Youngdo dan membuangnya.
"Berikan."
"Tidak."
"Berikan itu, Myung."
"Aku tidak bisa," jawab Myungsoo memelas. "Kau tidak lihat dia sudah menangis disana?"
Youngdo mengikuti arah pandang Myungsoo dan tersenyum sinis. "Ah, gadis itu?"
Tak jauh dari mereka, Chayeon terlihat duduk dengan sangat tidak nyaman. Gadis itu sesekali membuat rambutnya menutupi wajah, mungkin menutupi fakta bahwa ia malu berada disana.
"Kenapa kau menahannya?"
"Kau membelanya?" tanya Youngdo tidak suka.
"Tidak, tapi..."
"Bagus. Pulang sana," Youngdo menepuk bahu Myungsoo sesaat sebelum beranjak pergi, "Aku akan mengurusnya sendiri."
Mata Myungsoo mendelik lebar. "Tidak, tidak boleh. Mau kau apakan dia?"
Youngdo tidak menjawab. Pria itu hanya melambaikan tangannya dan tetap berjalan pergi menghampiri Chayeon dengan langkah gontainya.
"Ah, sial. Kenapa jadi begini akhirnya?"
*****
Youngdo tidak bisa berjalan dengan benar. Langkah demi langkah yang ia ambil mengingatkannya pada apa yang Chayeon lakukan. Gadis itu dianggap buruk oleh banyak orang, tapi ia tidak pernah menganggapnya buruk. Ia percaya, bahkan saat Rachel yang menjadi lawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanfictionYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...