"Aku suka pemandangan ini," ucap Rachel begitu ia menghirup udara segar. "Aku tidak pernah tahu tempat ini sangat menyenangkan."
"Senang melihatmu baikan," balas Taehwan dengan senyum hangat.
"Maafkan sikapku tadi, Sunbae."
"Tidak masalah. Aku tahu kau cemas."
Rachel diam. Benarkah ia cemas dengan hidupnya?
"Rachel, aku tidak bermaksud mempengaruhimu. Tapi tidak bisakah kau melihat keadaannya?"
"Sunbae, aku..."
"Berhenti, Rachel. Semakin lama kau bersama Youngdo, akan semakin banyak orang yang kau lukai. Tidak hanya dirimu sendiri, tapi juga Youngdo, aku, juga Chayeon. Semakin lama, akan semakin lebih banyak yang harus kita relakan. Tidakkah kau pikir solusi terbaik dari ini semua adalah mengakhirinya secepat yang kau bisa?"
*****
Youngdo mendorong Chayeon dengan kasar. Gadis yang pernah menjadi sumber kebahagiaan terbesarnya itu menatapnya nanar.
Aneh, pikir Youngdo, kenapa perasaan ingin melindungi Chayeon sudah tidak ada lagi. Rasa itu hilang, rasa yang dulu sangat menyiksanya saat melihat gadis itu ketakutan dan bersembunyi di balik tubuhnya.
Apakah ia yang sudah berubah atau karena Chayeon yang tidak lagi sama?
"Kau benar-benar tidak ingin kembali rupanya," bisik Chayeon.
"Bukankah sudah sangat terlambat?"
"Lebih baik terlambat daripada tidak mencoba."
Berjalan ke arah balkon untuk meredakan amarahnya, Youngdo kini menyulut sebatang rokok yang selalu ia simpan di saku jas. "Harusnya kau datang saat dulu diminta. Harusnya kau percaya ke orang yang melindungimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanfictionYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...