Byul menyandarkan tubuhnya di pintu loker dengan wajah lesu. "Kelas hari ini sangat sepi tanpa Rachel."
"Sekolah juga. Tanpa Sunbae, tidak ada keonaran," balas Myung tertawa jahil.
"Myung, apa menurutmu aku akan berdosa jika berharap mereka berdua kembali dari Sapporo menjadi tiga orang?"
Myungsoo yang tengah menata bukunya di dalam loker seketika berhenti bergerak.
"Mengerikan. Harapanmu seperti nenekku saat melihat kakakku bulan madu saja."
"Kita bicara tentang Sapporo, dua orang yang liburan bersama, jadi apalagi endingnya?"
"Kau sadar tidak mereka masih SMA?"
"Dan kau sadar tidak mereka adalah para pewaris besar? Sekolah tidak membatasi mereka, Myung. Lagipula jika umur membatasi pernikahan, kau pikir Ibuku akan menikah dengan Ayah saat dia SMA?"
"Ah, benar juga. Aku lupa Paman dan Bibi menikah muda."
"Aku berdoa hubungan mereka baik-baik saja tanpa dua pengganggu menyebalkan itu. Jujur saja, mereka membuatku khawatir."
"Aku justru lebih mengkhawatirkanmu."
"Aku? Memang aku kenapa?"
Jawaban Byul itu membuat Myungsoo memandangnya kecut. "Bagaimana bisa kau masih bertanya kenapa saat kau sedang menyusun rencana buruk untuk Gong Tae?"
"Oh, itu..." jawab Byu bersedekap dengan santainya.
"Hanya 'Oh' saja? Kau tidak takut atau apa?"
"Tidak."
"Kau gila ya?"
"Myung, kau ini kenapa? Kenapa kau sangat cemas?"
"Kau pikir??"
Byul yang tengah berkacak pinggang dan memperhatikan ekspresi serius temannya itu tiba-tiba memekik dan menutup mulutnya cepat. "Heol, Park Myungsoo! Jangan bilang kau... kau... menyukaiku?"
"Jangan melantur!" bentak Myungsoo dengan pelototan tajam. "Apakah aku terlihat seperti tipe orang yang menyukai gadis sepertimu?"
"Memangnya aku kenapa?" protes Byul tidak terima. "Aku cantik, riang, dan aku juga pintar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanfictionYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...