Yoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...
Suara burung-burung yang bermain di laut melengking menghiasi langit. Kapal-kapal kecil nelayan yang sudah berlayar kembali ke dermaga. Rachel memperhatikan itu semua. Inilah kehidupannya sekarang, hal yang tidak akan pernah ia temui jika tidak kesini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tempat yang indah. Aku pikir Korea sudah kehilangan tempat seperti ini."
Rachel menoleh dan tersenyum tipis mendengar pujian tulus itu.
"Benar, kan? Aku sangat menyukainya."
"Kau bahagia disini?"
Pertanyaan ini sering ia tanyakan sendiri. Dan ia yakin ia bahagia. Tapi saat orang lain menanyakannya, mengapa ia tidak tahu harus menjawab apa.
"Youngdo," panggil Rachel, enggan menjawab pertanyaan itu, "Bagaimana kabarnya sekarang?"
Rachel yakin, Youngdo tahu siapa yang ia maksudkan.
"Dia baik-baik saja."
"Syukurlah."
Dan ia benar-benar bersyukur, gadis itu baik-baik saja. Youngdo sudah mengutarakan semuanya. Tentang pria itu yang menemukan Chayeon dengan bersimbah darah, tentang sikap histeris gadis itu selama ini, juga tentang gugatannya pada Nyonya Gong.
"Lalu kau, Youngdo? Bagaimana kabarmu?"
"Kau pikir bagaimana?" jawab Youngdo dengan tatapan intens yang membuat Rachel tidak nyaman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hmm, coba kulihat," Rachel mencoba mengalihkan perhatian pria itu, "Rambutmu berganti gaya, aku menyukainya. Kulitmu terlihat sehat, kau tidak kurus, dan kau juga bisa marah padaku. Aku simpulkan kau baik-baik saja."
"Lalu ini?" Youngdo dengan menarik tangan Rachel dan menempelkannya tepat di atas jantung pria itu. "Bagaimana kau menilainya?"