Byul sama sekali tidak bisa fokus pada apa yang Myungsoo katakan. Pikirannya terpecah. Ia bahkan mengalami dilema berkepanjangan beberapa hari ini. Jika saja Rachel sedari tadi juga tidak ikut bicara, Myungsoo mungkin saja akan menaruh curiga padanya.
"Kalian mendengarku, tidak?"
Myungsoo tidak terima diabaikan begitu saja. Langkahnya terhenti, mencoba membuat kedua gadis itu memperhatikannya.
"Kita mendengarmu," jawab Rachel, menghentikan langkahnya mengikuti Myungsoo.
"Bagaimana kami tidak dengar jika suaramu terdengar hingga ujung sana," kilah Byul menjawab dengan suara malas dan ejekan.
Rachel tertawa kecil kala Myungsoo terlihat sangat kesal pada mereka. Byul sendiri ikut tertawa bersama Rachel, sesekali mencuri pandang pada temannya itu.
Lagi-lagi senyum menyedihkan, pikir Byul cemas. Betapa ia ingin menolong Rachel karena hal ini. Tapi bagaimana?
Jika ia ingin menyalahkan seseorang, semua ini memang gara-gara Gong Taehwan. Malam dimana ia mendatangi pria jahat itu dan menciumnya adalah kesalahan. Bisa-bisanya ia mendatangi Taehwan dan menangis bersamanya setelah pria itu berkhianat?
"Ada apa dengan wajah-wajah muram ini? Tidak bisakah menghadapi hari dengan bahagia?" ucap Myungsoo dengan sangat bersemangat.
"Apa-apaan?" dengus Byul kesal.
"Kalian harus ikut denganku sekarang."
"Kemana?" tanya Rachel.
Myungsoo memamerkan deretan gigi putihnya. "Kita berlima sudah lama tidak makan bersama. Jika kalian ikut, tentu akan menyenangkan."
"Kita berlima?" ulang Byul dengan tatapan senang.
"Iya, kita berlima," jawab Myungsoo dengan wajah polosnya. "Kau, aku, Rachel, kakakmu, dan Youngdo Sunbaenim."
Mendengar nama Youngdo disebut, Rachel langsung mengerjap cepat. Gadis itu masih merasa canggung menghadapi Youngdo. Ia takut Youngdo akan menertawakan nasibnya. Ia takut jika pria itu ikut menyakitinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanfictionYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...