Bab 14 - Part 1 - Long March

1K 124 20
                                    

Youngdo menyuap ramen ke dalam mulutnya dengan lahap. Jujur saja, ramen adalah satu-satunya makanan instan terenak yang bisa ia makan di pinggir jalan seperti ini.

"Kau bilang akan menemaniku makan," mulai Rachel dengan tatapan meledek, "tapi kenapa justru kau yang makan sendirian?"

"Kau bilang akan menemaniku makan," mulai Rachel dengan tatapan meledek, "tapi kenapa justru kau yang makan sendirian?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Youngdo menatap Rachel geli. "Kau bilang tidak selera, kan? Salah siapa jadinya?"

Bersedekap kesal, Rachel memalingkan muka dan menatap ke sekitar minimarket tempat mereka duduk bersama sekarang. Minimarket ini tidak jauh dari rumahnya, tapi sangat disayangkan ia tidak pernah tahu ini ada disana.

Hingga Youngdo mengajaknya.

Pria itu bisa dibilang hampir menunjukkan segala hal yang ia tidak tahu selama ada di Korea. Minimarket ini, ramen ini, soju, hingga hal-hal kecil yang tidak ia duga akan diajarkan olehnya.

"Aku haus."

Youngdo sekali lagi menatap Rachel dan dengan polos ia bertanya, "lalu?"

"Ambilkan minum."

"Memangnya aku pembantumu?"

"Aku sudah bilang tidak ingin bertemu dan kau memaksa."

Meletakkan sumpitnya, Youngdo menyeringai kecil dan mengangguk paham. "Baiklah. Sore ini anggap saja aku pembantumu."

Mata Rachel mengikuti ke mana Youngdo pergi. Pria itu masuk ke dalam minimarket dan kembali tak lama kemudian dengan sebotol minuman lemon yang ia letakkan di hadapannya.

Rachel menatap kaleng minuman itu dan langsung mendorongnya. Youngdo yang hendak menyumpit ramennya lagi terpaksa menghentikan makannya.

"Apa lagi?"

"Aku tidak suka ini."

"Kau ingin yang lain?"

"Iya."

Tanpa banyak bicara, Youngdo berjalan lagi ke dalam minimarket dan kembali ke meja mereka dengan sekaleng pepsi. Alih-alih berterima kasih, Rachel malah merengut saat Youngdo mulai menyumpit ramennya lagi.

"Ambilkan lagi. Aku tidak ingin minum ini."

Tanpa marah atau apa, seperti dia biasanya, Youngdo malah mengulum senyum dan bangkit dari meja.

"Kau benar akan mengambilkanku minuman lagi?" tanya Rachel bingung sembari menahan jemari Youngdo.

"Iya. Kau mau apa? Yogurt? Milkshake?"

Rachel melepas tangan Youngdo dan menggeleng. "Air mineral saja."

Setelah itu, Youngdo berjalan ke arah minimarket, membuat Rachel semakin bertanya-tanya ada apa dengan pria ini sebenarnya.

SomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang