Yoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...
Youngdo menyibak gorden tebal dan membuka jendela yang sehari-harinya tertutup itu tanpa protes yang berarti. Biasanya, si pemilik ruangan akan marah pada suster atau dokter yang melakukannya. Tapi kini, sinar matahari berhasil menerangi ruangan yang segelap malam itu dan memberi sebersit cahaya. Jendela yang terbuka mengirimkan angin segar, menggantikan bau obat-obatan yang menusuk hidung bagi siapapun yang ada disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Musim semi, pikir Youngdo. Ia heran betapa waktu berlalu secepat ini.
Youngdo baru saja menyalakan rokoknya, menyesap beberapa kali, saat sebuah suara memanggil namanya lirih. Ia menoleh dan mendapati seorang gadis berwajah pucat menatapnya sendu.
"Sudah bangun? Kau ingin melihat taman bersamaku? Disini?" tanya Youngdo lembut, "Lihatlah, sepertinya cuaca sedang cerah."
Gadis yang sehari-hari terkurung disana dan menolak kunjungan siapapun itu menggeleng kecil.
"Kau tidak ingin keluar? Apa kau tidak bosan disini setiap hari? Aku rasa jalan-jalan di atas rumput taman Rumah Sakit akan menyenangkan."
Sekali lagi, Chayeon menggeleng.
Youngdo memperhatikannya dan menghela nafas kecil. Ia menghampiri Chayeon dan duduk di sisi ranjang gadis itu. Dielusnya rambut Chayeon lembut, bak membujuk anak kecil yang sedang butuh perhatian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jika tidak mau keluar, apa kau mau seseorang mengunjungimu? Ke kamar ini?"
Pertanyaan yang dilempar Youngdo dengan harapan agar Chayeon cepat pulih itu entah mengapa justru membuatnya semakin meringkuk ketakutan. Dengan panik, Chayeon menoleh ke sekeliling. Jemarinya mencengkeram pergelangan tangan Youngdo erat, seolah takut jika pria itu akan meninggalkannya dengan orang asing yang tidak ia kenal.
"Sst, tidak apa. Aku disini. Chayeon, tidak ada yang mengunjungimu."
Youngdo menarik Chayeon ke dalam pelukannya dan mengelus ringan rambut gadis itu.
"Kau yakin?" bisiknya lirih.
Youngdo mengangguk tegas. Cukup lama ia memeluk Chayeon hingga terdengar deru nafas stabil gadis itu. Perlahan, Youngdo mengurai pelukannya dan membiarkan Chayeon menatapnya.