Perjalanan dua jam yang ia habiskan dari Seoul ke Sapporo benar-benar menguras tenaga. Ia tidak tahu mengapa kini ia sangat lemah. Ia tidak tidur semalaman, ia lelah, dan ia pikir akan dengan mudah tidur di pesawat. Tapi nyatanya, ia tidak bisa terpejam.
Pikirannya hanya pada Youngdo. Bahkan saat ini pun, saat ia harusnya menikmati liburan mewah nan menyenangkan di Resort favoritnya, ia masih berharap Youngdo disana bersamanya.
“Nice to meet you, Miss Yoo.”
Rachel mengangguk kecil dan berjalan mengikuti seorang petugas hotel tua yang berpakaian mewah dan menunjukkan identitasnya dari Gekaissan.
“This way, Miss.”
Rachel diam saja mengikutinya dan hanya sesekali melihat ke sekeliling. Bandara itu sangat indah, tapi kenapa ini sama sekali tidak menghiburnya?
“Limo?” tanya Rachel tidak terkejut dengan sambutan mewah yang diberikan.
Pelayan tua itu mengangguk sopan. “Special request.”
Rachel tidak membantah dan langsung masuk begitu pintu limosin dibuka untuknya. Beberapa gadis Jepang menoleh iri dan penasaran, tapi Rachel tidak bereaksi apa-apa. Baginya, hal ini tidak menarik. Tidak membuatnya bahagia.
“Wait!” pekik Rachel bergegas memencet tombol speaker yang ada di dalam sana.
“Yes, Miss?” balas seseorang dari bangku kemudi yang Rachel bahkan tidak tahu dia siapa.
“Go by yourself. I will be back to Korea.”
“But, Miss... Your reward would be expired.”
“Do i look like care?”
Dan Rachel bahkan bermaksud keluar dari mobil itu tanpa sepatah kata pun lagi saat pintu di sisi satunya terbuka, mengijinkan seorang pria masuk tanpa permisi dan tersenyum lebar padanya.
“Astaga, aku tidak tahu Jepang bisa sangat sepanas ini. apa Sapporo selalu begini, Rachel?”
Rachel menatap benci pada pria yang kini duduk manis di sebelahnya itu dengan wajah tidak berdosa. Pria yang sudah menciumnya, membuatnya tidak bisa tidur karena cemas, dan pria yang tidak menghubunginya itu kini malah ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanfictionYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...