Bab 3 - Part 3

1.4K 150 8
                                    

Rachel melirik ingin tahu ke arah Youngdo yang kini tengah berusaha mengayunkan stick golf nya dengan akurasi yang tepat. Dia tahu, tunangannya itu juga tengah kalut.

Rachel pikir dengan dia menuruti perintah Paman Choi dan Ibunya untuk tinggal di rumah Youngdo, semua akan berakhir tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rachel pikir dengan dia menuruti perintah Paman Choi dan Ibunya untuk tinggal di rumah Youngdo, semua akan berakhir tenang. Tapi saat ia sadar Youngdo mulai banyak menghabiskan waktu di luar, sering pulang malam, bahkan hingga menginap di lain tempat, membuat perasaan bersalah Rachel muncul ke permukaan. Ia paling tahu bagaimana rasanya terusir dari rumah sendiri, dan kini ia membuat Youngdo mengalaminya.

Youngdo pun sama. Ia tahu Rachel berkali-kali menatapnya saat gadis itu merasa ia tidak melihatnya. Ia pikir dengan membiarkan Rachel berkeliaran kesana-kemari di semua sisi rumahnya, membebaskan gadis itu membawa perubahan apapun di sana, bahkan mengalah dengan lebih sering tinggal di hotel ataupun di rumah Myungsoo, akan membuat hidupnya tenang. Tapi anehnya, ia merasa sudah mengabaikan seseorang, dan ia sangat tahu rasanya diabaikan.

"Ayah akan menggelar konferensi pers besok," mulai Youngdo menghampiri Rachel setelah sesi bermainnya selesai.

"Ibu sudah mengatakannya," jawab Rachel dengan senyum getir.

Prediksi mereka ternyata salah. Hidup tenang tidak akan pernah ada bagi Seo Inha maupun Choi Youngkwang. Semakin banyak yang tahu tentang pertunangan, akan semakin besar pula peluang mereka untuk mendapat investasi. Jadi disinilah mereka, bersiap mengenalkan diri secara resmi sebagai satu perusahaan kepada para pewaris utama investor perusahaan mereka.

 Jadi disinilah mereka, bersiap mengenalkan diri secara resmi sebagai satu perusahaan kepada para pewaris utama investor perusahaan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau gugup?" Tanya Rachel pada Youngdo.

Gadis itu sendiri sedang berusaha menenangkan diri di tengah lapangan golf yang akan menjadi saksi bisu bagaimana takdir akan mempermainkan mereka, tepat di bawah hidung mereka sendiri.

"Tidak. Berakting saja dengan baik. Kau tentu pernah mendapat kelas akting, kan?"

"Jika kau mau," Rachel menjawab dengan nada hampir seolah histeris, "Kau boleh kabur. Pura-pura sakit atau apapun, terserah. Aku tidak menahanmu."

Youngdo menatap Rachel geli. "Aku yang harus melakukannya? Lagi?"

Rachel mengangguk tidak peduli. "Tidak apa-apa melakukannya untuk yang kedua kali."

SomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang