"Badan lemas begini kau bilang baik-baik saja?"
Youngdo menyesal mengikuti ajakan Rachel dengan patuh. Ia pikir tunangannya benar baik-baik saja, tapi saat gadis itu berjalan ke klinik dengan selalu bertopang padanya, tidak ada hal yang ingin dilakukan Youngdo selain membuat perhitungan lagi dengan Jinyoung.
"Aku memang sudah baikan. Hanya pusing," jawab Rachel datar.
"Lalu tangan dan kaki penuh plester ini?"
"Ah, luka ini?" Ucap Rachel menunjukkan telapak tangannya dengan dengusan kecil. "Ini akan sembuh dalam beberapa hari."
"Memang akan sembuh. Tapi itu tidak mengubah fakta kau saat ini terluka parah akibat Jinyoung."
Rachel yang bersiap mendebat mengurungkan niatnya karena pertengkaran mereka rupanya membuat Dokter Jaga di klinik itu tertawa geli.
"Tidak perlu berlebihan, Youngdo," ucap dokter di klinik itu maklum. "Tunanganmu baik-baik saja."
"Dokter yakin?" Tanya Youngdo masih belum puas.
"Tentu saja. Rachel memang terjatuh dan lecet, tapi itu bukan karena Jinyoung."
"Dengar, kan?" Ejek Rachel membuat Youngdo menatapnya tajam.
"Dia tidak akan sampai pingsan andai dia tidak selemah pagi tadi. Aku sudah memeriksanya dan dia rupanya kelelahan," lanjut Dokter yang masih sangat muda itu.
"Apa aku harus istirahat total?"
"Sebaiknya, kau jangan tidur larut malam. Asupan makanmu juga harus diatur. Jangan sampai telat makan."
"Telat makan?" Ulang Youngdo. "Rachel, kau tidak makan?"
"Eh, itu..." Sahut Rachel bingung mencari alasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanfictionYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...