"Aku tidak tahu jika ternyata dia benar-benar sudah gila," ujar Park Myungsoo tidak percaya begitu Hong Byul menyelesaikan ceritanya.
Gadis itu uring-uringan selama beberapa hari ini, sering melamun, dan begitu ia tanya, Myungsoo tidak bisa menahan diri untuk menutup mulutnya.
"Aku sudah bilang sejak dulu, kan?" Timpal Byul kecut. "Dia itu psycho. Benar-benar bukan orang normal."
"Kau benar juga. Aku tahu sedalam apa luka Sunbae, aku juga sudah mencoba mengerti posisinya, tapi aku tetap tidak bisa memahami jalan pikiran orang itu."
"Dia mengatakannya dengan sangat percaya diri. Aku sudah mencoba sebisaku, tapi dia tetap dengan rencananya. Sialan, ini membuatku gila."
"Gila karena benci atau karena terpesona?"
Byul memandang Myungsoo dengan tatapan menusuk. "Kau pikir? Jangan bercanda di saat seperti ini, Myung."
"Ayolah, kau pasti tahu maksudku. Aku tahu dirimu, Byul. Kau tidak bisa berhenti mendekati hal berbahaya."
Mendengar ucapan Myungsoo itu, Byul tidak bisa menahan diri untuk bergidik ngeri.
"Tidak usah pura-pura. Katakan padaku, hal gila apa yang kau ucapkan padanya setelah mendengar Taehwan bicara seperti itu padamu?"
"Aku bilang padanya jika dia tidak bisa berhenti, maka aku akan membunuhnya saja."
"Benar, kan? Sudah kuduga."
Myungsoo benar-benar tidak bisa berhenti terpana. Ia menatap temannya itu dan membayangkan Byul menjadi serial killer seperti yang ada di drama kesukaannya.
"Entah dia percaya atau tidak, tapi ingatkan aku untuk tidak membuatmu marah, Hong Byul."
Byul tidak tahan untuk tidak tersenyum. Ia menggandeng lengan Myungsoo dan bertanya dengan manisnya, "Kenapa kau berhenti menggunakan banmal padaku? Karena aku cantik? Karena aku adalah pembunuh di imajinasimu?"
"Karena aku menghormatimu," Jawab Myungsoo tidak kalah manisnya.
"Kau benar-benar teman terbaikku. Di kehidupan selanjutnya, lahirlah sebagai perempuan agar kita bisa ke salon bersama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanfictionYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...