Suara langkah kaki seseorang menggema di sepanjang lorong yang sepi. Di bagian khusus para pasien VIP, seorang suster penjaga terlihat sedang mengerjakan tugasnya. Langkah kaki itu semakin mendekat, membuat suster penjaga tadi menatapnya bertanya.
“Anda siapa?”
Seorang wanita yang memakai kacamata dengan wajah tersamar dari topi yang dikenakannya terlalu ke bawah tersenyum singkat.
“Dimanakah kamar Nona Im?”
Perawat tersebut memperhatikannya sebentar dan bertanya kembali, “Apakah Anda memiliki kartu identitas untuk ditinggal?”
Sang wanita bersuara sengau yang seperti kebanyakan menangis itu menunduk semakin dalam. “Saya bawahan Nam Bisseo. Tuan Muda Choi menyuruh saya kemari.”
Begitu nama Nam Bisseo dan Youngdo disebut, perawat yang semula curiga langsung tersenyum ramah.
“Ah, Anda bagian dari Yaeil. Kalau begitu, mari ikut saya.”
Wanita tersebut mengikuti sang perawat dengan langkah tegas. Ia semakin mengeratkan mantelnya, mencoba menutup diri dari kecurigaan apapun. Saat perawat tadi menunjukkan dimana kamar yang ia maksudkan, wanita tersebut cepat-cepat mengucapkan terima kasih.
“Saya tinggal. Jika ada apa-apa, silahkan memencet bel saja.”
Wanita itu menunggu sampai sang perawat benar-benar pergi, baru ia masuk ke ruang khusus tersebut. Baru saja beberapa langkah mendekat, kakinya seolah sulit untuk bergerak. Tatapannya terpaku pada sosok yang terlihat dari kaca. Wajahnya sangat pucat, seolah tidak ada kehidupan disana.
“Oh, astaga,” rintihnya tidak dapat menahan tangis.
Chayeon...
Im Chayeon-nya...
Putri semata wayangnya...
Tanpa bisa dicegah, Nyonya Gong terisak pelan disana.
*****
Youngdo berjalan dengan tekad bulat. Ia akan menemui Donghyuk dan membuat perhitungan. Meski sekarang ini ia melihat Ryul sedang bersandar dengan santainya di area dekat Star Club, di tempat dimana menjadi pintu masuk kawasan terlarang ini, Youngdo tetap berjalan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanficYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...