Yoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...
Rachel tersenyum kecil membaca jadwal hariannya. Youngdo benar-benar membuat Nam Bisseo membatasi kegiatannya dan hanya menyisakan satu atau dua pertemuan saja. Ia masih mengulas senyum kala melihat panggilan dari nomor tidak dikenal di ponselnya.
"Halo?" Sapa Rachel dengan nada yang tidak sedingin biasanya.
"Kenapa tersenyum secantik itu? Apa kau sedang bahagia?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rachel langsung mendongak. Suara pria itu sangat dekat. "Gong Taehwan Sunbaenim?"
"Hai," sapa Taehwan lembut.
"Hai," balas Rachel dengan senyum yang juga tidak pudar.
"Bagaimana kabarmu?"
"Apa harus lewat telepon seperti ini?" Balas Rachel geli.
"Tunanganmu terlalu protektif dan tidak mengijinkanku bicara langsung padamu, jadi kau tidak keberatan, kan?"
"Dia bukan tunanganku."
Taehwan tertawa kecil. Dipandangnya Rachel dengan senyum di matanya. "Karena dia bukan tunanganmu, apa boleh sekarang aku bicara langsung denganmu?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Youngdo menatap berbagai makanan Jepang yang tersaji di atas meja restoran yang sangat disukainya itu. Matanya mengikuti gerakan seorang gadis yang sedang mengulurkan sushi di piringnya dengan lembut, lalu ke piring sang Ibu.
"Makanlah, Tuan Muda Choi," ucap Nyonya Gil sangat menaruh perhatian padanya. "Chayeon, kau juga harus makan."
Youngdo mengangguk dan memakan sushinya. Pikirannya berkelana. Nyonya Gil Ryeowon tidak pernah bersikap baik kepada putrinya, tapi hari ini, wanita itu bersikap layaknya Ibu sungguhan.
"Ibu, mau tambah lagi?"
"Tidak, kau saja. Makanlah yang banyak."
Youngdo mencuri pandang ke arah Chayeon.Gadis itu mungkin juga tahu ini pura-pura, tapi dengan bodohnya ia terlihat sangat senang mendapat perhatian seperti itu dari sang ibu.