Bab 8 - Part 1 - Growing Pain

1.4K 131 29
                                    

"Apa katamu?" Ulang Nyonya Seo terkejut begitu Jang Bisseo selesai mengabarinya hal menarik. "JJ menawari kontrak?"

Sekretaris cekatan itu menatapnya berbinar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekretaris cekatan itu menatapnya berbinar. Senyum tipis terkembang di sudut bibirnya.

"Benar, saya telah mengkonfirmasinya sendiri pada Presdir Gong. Beliau menyerahkan semuanya pada Tuan Muda Gong Taehwan."

"Ini berita bagus, kan?" tanya Seo Inha meminta dukungan.

Jang Bisseo mengangguk cepat. "Jika JJ mau bekerjasama, ini akan menjadi langkah menarik untuk Seogil, Nyonya. Perusahaan Kimia Anda dan JJ Hospitals bisa bergabung dengan baik. Anda tidak perlu menyerahkan saham dan bergabung dengan bisnis Yaeil."

"Kau yakin? Lalu apa ada syarat untuk masuk dalam tender JJ?"

"Itu..." jawab Jang Bisseo ragu, "Tuan Muda Gong bilang jika ia dan Nona Rachel harus... harus..."

Nyonya Seo mendelik lebar. Bahkan tanpa diucapkan pun, ia paham apa maksud sekretarisnya.

"Jangan bercanda, Jang Bisseo. Rachel sudah terikat dengan Youngdo."

"Saya tahu. Maka dari itu saya sempat ragu untuk menyampaikannya pada Nyonya. Jika Nyonya tidak setuju, saya bisa menyampaikan penolakan."

"Tunggu!" Seo Inha menghentikan langkah Jang Bisseo. "Seandainya, hanya andai kata, aku setuju? Apa yang akan terjadi?"

"Saat Nona Rachel menjadi tunangan Tuan Muda Gong, maka saat itu juga Seogil akan menerima investasi tanpa batas dari JJ. Perwakilan JJ bilang semua perjanjian dan kontraknya bisa ditandatangani setelah Yaeil tidak lagi menyokong Seogil."

Mendengar rencana itu, Seo Inha tersenyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar rencana itu, Seo Inha tersenyum tipis. "Jadi, pria tua itu memintaku mengkhianati Youngkwang Oppa? Baiklah, biarkan aku berpikir sebentar..."

Jang Bisseo mengangguk mengerti. Pria itu masih setia menunggu disana meski ia memutuskan semuanya dalam diam dan mata yang terpejam.

"Jang Bisseo?" Panggilnya pelan.

"Iya, Nyonya?"

"Segera urus dokumen klaim sahamku di Seogil."

Jang Bisseo mengangguk mengerti.

SomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang