Yoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...
Ujian akhir sudah tiba. Tidak ada anak Sewon, terutama tingkat akhir, yang harinya dihabiskan untuk bermain saja. Bahkan Youngdo dan Myungsoo sekalipun. Hidup mereka yang hanya didedikasikan untuk bersenang-senang terpaksa diganti dengan rutinitas belajar memuakkan hanya demi dua kata, Masa Depan. Selain itu, nama besar Sewon ada pada mereka semua. Tentu saja, Direktur Hong dan guru-guru di sekolah tidak akan melepas pengawasan untuk anak-anak dengan mudah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sewon adalah jenis sekolah dimana seluruh lulusannya dapat diperhitungkan. Bukan hanya dikhususkan untuk anak-anak konglomerat saja, Sewon lebih dari itu. Apa yang harus dimiliki oleh pewaris diajarkan di Sewon. Anak-anak ini dituntut menguasai segala bidang dan Sewon yang hadir untuk membekalinya. Musik, politik, sejarah, hingga bisnis diajarkan dengan baik disana.
“Waktu ujian tinggal 15 menit lagi. Berikan record terbaik kalian. Mengerti?” teriak guru kelas yang sedang menatap anak-anak bagai elang mencari mangsa.
“Ne,” jawab anak-anak dengan keluh-kesah yang disembunyikan.
Berbeda dengan yang lain, Youngdo, yang selama ini dikenal paling bodoh diantara yang lainnya, terlihat mengerjakan soal dengan gaya santainya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa kali ia menendang lirih kursi di depan dan disampingnya saat pengawas tidak melihat. Taehwan yang ada tak jauh darinya, memperhatikan bagaimana anak itu mengganggu ketenangannya dengan sebal. Jujur saja, ia juga kesulitan namun ia tahu ia lebih baik dibanding anak itu.
Tahu jika Taehwan sedang memperhatikannya dari belakang, Youngdo menoleh sekilas dan menatapnya bertanya.
“Apa?” tanya Taehwan malas.
“Jawabanmu... coba lihat,” bisik Youngdo dengan posisi lebih mundur dari jarak yang seharusnya.
Taehwan melengos dan tanpa takut menggeser kertasnya agak ke samping, memberi Youngdo akses lebih untuk melihat lembar jawabannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.