4 years later...
Rachel sedang memperhatikan apa yang kurang dari interior kondominium baru miliknya yang bernuansa serba putih itu ketika Byul mengacung-acungkan sebuah foto pada layar ponselnya.
“Ini apa?” tanya Rachel mengerling bingung.
“Astaga, kau memang polos,” jawab Byul dengan tatapan mengejek, “Ini kursi khusus ibu hamil. Masa kau tidak tahu?”
“Tidak tahu. Aku kan tidak pernah menggunakannya.”
“Terserah kau saja. Padahal kursi ini sangat nyaman. Kalau aku menghadiahkannya untuk kakak Myung, apa menurutmu bagus?”
“Sesuka hatimu saja. Toh, dia juga bukan hamil pertama.”
“Pertama atau kedua, tetap saja namanya hamil. Kau ini... benar-benar tidak memiliki sisi keibuan,” keluh Byul.
Rachel melengos. Ia tidak tertarik pada obrolan seputar kursi yang ia sama sekali asing itu. ia hanya tertarik untuk menemukan apa yang anak itu lakukan.
“Tunggu.... Ahjussi lelah! Aku tarik nafas dulu ya!” seru Myungsoo dengan nafas ngos-ngosan.
Rachel yang melihat Myungsoo tengah asyik bermain kejar-kejaran dengan seorang balita yang ia cari lantas merengut kecil.
“Myung, berhenti mengejarnya. Dia bisa jatuh!”
“Tenang saja. Tidak akan!”
Begitu diucapkan, mahasiswa jurusan hukum itu pun langsung mengejar si anak kecil dan menangkapnya, mengayunnya di udara, dan menjungkirbalikkannya layaknya pesawat ulang alik.
“Myung! Bar-bar sekali!”
“Kenapa overprotective sekali?” gerutu Myungsoo pada Rachel. “Dia suka bermain denganku. Benar, kan? Benar, Yeol? Kau suka bermain dengan Ahjussi, kan?”
Anak kecil yang dipanggil Yeol itu mengangguk senang dan mengejar Myungsoo lagi begitu diturunkan. Entah karena tidak imbang atau lantai yang licin, Yeol terpeleset dan terjatuh. Suara tangis terdengar membahana ke seisi ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
FanfictionYoo Rachel merupakan putri tunggal dan pewaris perusahaan kimia terbesar di Korea Selatan. Tidak punya banyak teman, dibenci semua orang, dan diasingkan ke luar negeri sama sekali tidak masalah untuknya. Tapi ia sangat membenci hidupnya kala ia dipa...