Bab 9 - Part 2

1.4K 129 14
                                    

Youngdo tahu ia malam ini sangat protektif pada Rachel. Mereka memang tidak banyak bicara, tapi ia tidak pernah membiarkan tangan Rachel lepas dari sikunya.

Rachel juga tidak bodoh. Ia tahu mengapa sikap tunangannya seperti ini. Lagipula, tunangan palsu mana yang akan bersikap layaknya musuh saat berpasang-pasang mata mengawasinya?

 Lagipula, tunangan palsu mana yang akan bersikap layaknya musuh saat berpasang-pasang mata mengawasinya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Presdir Hankook Cooperation, Jo Jae Bum, menuju kemari," bisik Rachel pada Youngdo. "Aku baca di buku, dia memiliki skandal dengan aktris Cha Ahreum."

"Cha Ahreum?" Ulang Youngdo kaget.

Rachel berbisik di telinga Youngdo, seolah sedang membisikkan kata-kata romantis pada pasangannya itu. "Aku tidak menentang jarak umur mereka yang hampir terpaut 20 tahun, tapi aku benci membaca Presdir Jo memasukkan anaknya ke asrama di luar negeri agar bisa bebas berkencan."

"Sayangnya," balas Youngdo berbisik penuh perhatian, "kita harus menahan diri karena Predir Jo menyumbangkan vas bunga langka dari Dinasti Ming dengan harga pasar yang fantastis."

Rachel tidak sempat membalas ucapan Youngdo karena kini Presdir Jo sudah di depan mereka.

"Tuan Muda Choi, sungguh pesta yang indah," sapa pria paruh baya dengan dandanan yang masih sangat necis itu. "Inilah alasan kenapa saya hadir setiap tahunnya."

Tersenyum sopan, Youngdo menerima sapaan itu dan memperkenalkan Rachel sebagai tunangannya.

“Nona Yoo, saya sudah membaca kabar pertunangan Anda. Ternyata, Anda aslinya jauh lebih cantik ya?”

Youngdo tahu harusnya ia bertingkah biasa. Lagipula, Presdir Jo hampir seumuran Ayahnya. Tapi kenapa, meski Rachel menautkan tangan di lekukan sikunya dengan mesra, ia tetap tidak suka melihat tangan keriput itu menyentuh tangan tunangannya?

"Senang bertemu Anda, Presdir Jo.”

Rachel juga keterlaluan. Gadis itu bilang tidak suka, tapi dengan akrabnya ia malah tersenyum dan membiarkan tangan Presdir Jo menjabat lebih lama dari yang seharusnya.

"Nona Yoo, ini adalah perkenalan resmi pertama kita bukan? Jika Nona mau, Nona bisa kapanpun menghubungi saya untuk menyewa pesawat jet pribadi. Kami melayani banyak rute.”

Alih-alih berterima kasih dan memuji kemurahan hati pria tua itu seperti yang Rachel lakukan, Youngdo malah tertawa sinis.

Tahu jika Youngdo akan bersikap tidak sopan, Rachel menatapnya tajam dan berdeham mengalihkan perhatian, meminta Presdir Jo undur diri dan menikmati pesta dengan menyenangkan.

SomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang