Bab 13 - Part 2

1.1K 112 12
                                    

Byul tidak bisa tenang. Rasanya seperti kiamat. Usahanya sia-sia.

"Jadi maksudmu, jika boleh kuulangi," ucap Byul mondar-mandir di markas mereka dan terlihat berpikir sangat keras, "kau dan Rachel sudah resmi - bukan hanya gosip - telah berpisah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi maksudmu, jika boleh kuulangi," ucap Byul mondar-mandir di markas mereka dan terlihat berpikir sangat keras, "kau dan Rachel sudah resmi - bukan hanya gosip - telah berpisah?"

"Iya, sudah," gumam Youngdo dengan santainya tetap menyantap pizza berukuran besar yang baru saja ia bawa.

Byul dan Myungsoo saling berpandangan mendengar jawaban itu.

"Sunbae, apa kau tidak berusaha memperbaiki pertengkaran kalian tempo hari?" timpal Myungsoo yang sama-sama terlihat terpana seperti Byul.

"Tidak."

"Tidak meminta maaf juga?" ulang Byul terkejut.

"Tidak. Untuk apa memang?"

Byul berkacak pinggang menatap Youngdo dengan raut wajah sebal. "Sunbae, kau tidak waras ya?"

Terlihat sangat terganggu, Youngdo memilih untuk melempar pizza-nya ke meja dengan sembarangan dan menatap ganas pada Byul.

"Tidak bisakah duduk dan ikut menikmati pizza ini dengan tenang?"

Myungsoo, yang baru saja sadar betapa buruk suasana hati Youngdo saat ini, hanya meneguk ludah gugup dan menarik Byul untuk duduk.

Sayangnya, Byul sama sekali tidak mau mundur. Gadis itu menampar tangannya dan malah tertawa sengit, melempar tatapan meremehkan pada senior mereka itu dengan sama menyebalkannya.

"Ha Ha Ha Byul, apa kau tidak ada kerjaan lain?" tanya Myungsoo dengan tawa terpaksa, berusaha sangat keras mencairkan suasana.

"Bagaimana aku bisa bekerja jika si bodoh ini mengacaukan semuanya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana aku bisa bekerja jika si bodoh ini mengacaukan semuanya?"

Youngdo tertawa mengejek dan menyilangkan tangan, pertanda jika ia lebih dari marah sekarang.

SomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang