Affair 4.0 - Shopping

2.7K 396 33
                                    

Kinal's POV

Satu bulan sudah aku tinggal bersama Melody. Sebenarnya lebih nyaman tinggal di apartemen, tapi tak enak hati menolak permintaan orang tua Melody. Rumah ini diberikan sebagai hadiah pernikahan kami.

Sejauh ini kehidupan pernikahanku berjalan lancar, pekerjaan juga, begitu juga denganku dan Veranda.

Bahkan ia dan Brandon datang ke Amerika di hari pernikahanku, padahal pekerjaan Brandon sangat padat. Tak salah aku menganggapnya sebagai sahabat terbaikku, yahh terlepas dari apa yang kulakukan di belakangnya. Aku sangat menyayangi laki-laki itu.

Suasana rumah yang sepi, hanya berisi aku dan Melody membuat interaksi diantara kami semakin intim. Kami memang sengaja mempekerjakan asisten rumah tangga hanya setengah hari, kami selalu mengutamakan privasi.

***

"Sayang, nanti siang lunch bareng yuk" Aku menoleh ke arah Melody yang sedang sibuk menyiapkan sarapan dibantu oleh bi Inah.

"Emmm.. maaf sayang, nanti aku ada rapat sama client. Pak Leo minta aku sama Dika yang handle proyek ini" Jelasku

"Yah, nggk apa-apa deh" Aku tersenyum tipis melihat wajah cemberut Melody

"Nanti kalau ada waktu aku kabarin, aku aja yang jemput ke kantor kamu"

"Oh ya sayang, tadi mami telpon. Katanya lusa Bella ulang tahun, jadi mau adain pesta kecil" aku mengangguk mendengar ucapannya, bahkan aku lupa hari ulang tahun adikku sendiri.

"Enaknya Bella dibeliin kado apa ya Nal ?"

"Aku juga nggk tau"

"Beliin tas aja kali ya, dia kan udah mau kuliah. Jadi bisa dipake buat ke kampus. Nanti aku minta tolong sama Ve buat bantu cariin" aku terdiam sejenak mendengar ucapannya

"Yaudah nanti biar aku yang nganter kamu sama Ve buat beli" Melody tersenyum, berjalan ke arahku kemudian mengecup singkat bibirku.

"Makasih sayang"

***

Selesai rapat, aku langsung menjemput Melody ke kantornya. Jarak antara kantorku dan kantornya memang tak terlalu jauh, tapi selama ini kami terbilang cukup jarang bertemu di waktu jam kantor. Mungkin karena kesibukan juga.

Tak menunggu lama ketika mobilku berhenti di lobi, Melody masuk ke dalam mobil. Ia mengecup singkat bibirku, kebiasaan baru yang tak boleh terlewatkan setelah kami resmi menikah.

"Kita langsung ke mall aja sayang, Veranda minta ketemu di sana" aku hanya mengangguk kemudian mulai menjalankan mobil dengan kecepatan sedang.

"Gimana tadi meeting-nya?" Tanyanya

"Lancar, cuma sempet deg-degan aja pas presentasi ke client. Dika lupa bawa file nya. Untung aja aku ada back up nya di email"

"Duh si Dika kebiasaan deh. Nanti kalau ketemu aku marahin dia" aku hanya tersenyum tipis mendengar Melody, ia dan Dika memang bersahabat. Mereka satu kampus ketika S2 di Amerika, bahkan Dikalah yang dulu mengenalkanku pada Melody.

***

"Ve..!!" Veranda menoleh karena karena panggilan Melody, kami berjalan menghampirinya.

"Hai Mel" sapanya, ia kemudian bercipika-cipiki dengan Melody, begitu juga aku. Aroma tubuh yang sangat kurindukan, sudah dua minggu tak bertemu dengannya.

Sebelum berbelanja, kami makan siang terlebih dahulu. Diselingi obrolan-obrolan ringan, tak jarang kami tertawa bersama. Sesekali aku mencuri pandang pada Veranda.

Kinal's One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang